Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Pintar Menjemukan, Apa Gantinya?

Kompas.com - 09/07/2013, 07:40 WIB
Deliusno

Penulis

KOMPAS.com — Para pengamat sudah sering memberikan prediksi bahwa pasar smartphone suatu saat akan menyentuh titik jenuh. Tampaknya, perkiraan ini sudah mulai mendekati kenyataan.

Menurut Forbes, ada beberapa alasan dari pernyataan tersebut. Salah satunya adalah pertumbuhan penjualan perangkat ponsel pintar yang terus melambat. Di Amerika Serikat, yang dipandang sebagai pasar penting dalam industri teknologi, setengah dari warganya diketahui sudah memiliki produk ponsel pintar. Biasanya, untuk menggapai sisa dari pasaran yang ada, prosesnya akan berjalan lebih lambat dari awalnya.

Pasar ponsel pintar Eropa juga sudah mulai lambat. Lihat saja peningkatan yang terjadi saat ini. Menurut IDC, pasar ponsel pintar memang tetap tumbuh, yaitu 12 persen. Namun, tingkat pertumbuhan ini merupakan titik yang terendah dalam sembilan tahun belakangan.

Antusiasme berkurang

Konsumen juga terlihat tidak seantusias dulu lagi. Masih segar di ingatan saat Apple pertama kalinya meluncurkan iPhone dan Samsung merilis perangkat pesaing, seri Galaxy S. Pada saat keduanya hadir di pasaran, konsumen seperti berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama memiliki salah satu, bahkan keduanya. Produk-produk yang dirilis dua perusahaan raksasa elektronik ini pun sangat sulit ditemukan di pasaran.

Kini? Ponsel pintar terbaru, bahkan seri high-end, belum, bahkan mungkin tidak akan, hilang dari rak-rak yang ada di toko. Pihak penjual masih memiliki stok-stok ponsel pintar yang masih sangat banyak di gudang mereka.

Sementara itu, penjualan ponsel pintar dengan harga terjangkau terus saja melonjak naik. Mungkin para konsumen yang baru beranjak dari feature phone lebih memilih untuk menggunakan ponsel pintar dengan harga murah, sekadar untuk coba-coba, dibandingkan harus "melompat" ke perangkat dengan segudang fitur yang biasanya memiliki banderol harga yang tinggi.

Aplikasi lebih "berharga" dibandingkan perangkat ponsel pintar itu sendiri

Ponsel pintar, meskipun sudah dilengkapi dengan spesifikasi hardware supertinggi, tidak akan sukses apabila tidak ada ekosistem aplikasi yang baik.

Para vendor tahu benar akan hal tersebut. Beberapa vendor besar tampak mem-bundling perangkat yang mereka jual dengan beberapa judul aplikasi untuk menarik konsumen. Sebagai contoh, si vendor A menjual produknya yang sudah dilengkapi dengan aplikasi chatting tertentu. Ada juga vendor yang menghadirkan produknya dengan aplikasi-aplikasi media sosial tertentu.

Pada saat para konsumen lebih mementingkan aplikasi apa saja yang bisa dijalankan di perangkatnya, spesifikasi hardware bukan lagi menjadi kunci penentu konsumen untuk memilih perangkat.

Mengutip Forbes, saat software menjadi faktor penting dalam sebuah produk teknologi, Anda tahu bahwa hardware akan menjadi faktor kedua dalam beberapa tahun mendatang.

Setelah ponsel pintar?

Jika benar pasar smartphone sudah mulai berada di titik jenuh, produk apa yang akan menjadi penerusnya? Jawabannya adalah wearable device. Perangkat seperti jam tangan pintar (smartwatch) dan lainnya akan menjadi "produk besar berikutnya" pada tahun 2013 ini.

Hal tersebut terungkap dari hasil analisis yang dilakukan oleh lembaga survei pasar ABI Research. Lembaga tersebut memprediksi, produk jam tangan pintar akan laku keras pada tahun 2013. Total, akan ada 1,2 juta perangkat jam tangan pintar yang terjual pada tahun ini.

Beberapa waktu lalu, Presiden dan CEO Sony Mobile Communications Kunimasa Suzuki memprediksi, wearable device memiliki potensi di masa depan. Ia juga menambahkan bahwa wearable device bisa menjadi tren besar berikutnya di dunia mobile.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com