Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Microsoft Izinkan Skype dan SkyDrive Disadap

Kompas.com - 14/07/2013, 12:17 WIB
Harry Bhaskara

Penulis

KOMPAS.com — Sebuah dokumen mengungkapkan bagaimana Microsoft bekerja sama dengan badan intelijen Amerika untuk membaca pesan dari pemakai, termasuk membantu Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) membuka kode rahasia Microsoft, Guardian Australia melaporkan Jumat (12/7/2013).            

Dokumen rahasia yang diperoleh Guardian dari Edward Snowden, pembocor rahasia intelijen Amerika, mengungkapkan tingkat kerja sama antara Silicon Valley dan badan-badan intelijen Amerika dalam tiga tahun terakhir.

Dokumen tersebut antara lain menunjukkan, Microsoft membantu NSA untuk membaca percakapan di portal baru Outlook.com dengan memberikan kode rahasia perusahaan. NSA mempunyai akses pada Outlook.com termasuk Hotmail sebelum pesan-pesan itu ditulis dalam bentuk kode (encrypted).

Microsoft bekerja sama dengan FBI tahun ini agar NSA mendapat akses yang lebih mudah melalui Prism ke gudang data SkyDrive yang mempunyai 250 juta pemakai di dunia.

Microsoft juga bekerja sama dengan FBI agar badan intelijen ini "mengerti" isu-isu yang potensial di Outlook.com yang memperbolehkan pemakai menggunakan alias untuk e-mail mereka.

Bulan Juli tahun lalu, sembilan bulan setelah Microsoft membeli Skype, NSA dengan bangga menyebutkan bahwa NSA telah mampu meningkatkan jumlah video yang dapat mereka akses melalui Skype sebanyak tiga kali lipat melalui program Prism. Bahan-bahan yang diperoleh dari program Prism diakses secara rutin oleh FBI dan CIA. Salah satu dokumen NSA disebut punya nama "tim sport".

Dokumen Snowden ini juga mengungkapkan adanya ketegangan antara Silicon Valley dan pemerintah Obama. Perusahaan-perusahaan teknologi ternama melobi pemerintah agar mereka diperbolehkan untuk mengungkapkan tingkat kedalaman kerja sama mereka dengan NSA untuk mengatasi kekhawatiran pelanggan dalam soal privasi.

Para pemimpin perusahaan berusaha untuk tidak mengklaim bahwa mereka telah berkolaborasi dan bekerja sama dengan badan-badan intelijen seperti disebutkan dalam dokumen NSA dengan argumen bahwa proses tersebut dilakukan sesuai dengan tuntutan hukum.

Dalam sebuah pernyataan, Microsoft mengatakan, "Bila kami meningkatkan kemampuan (upgrade) dan memperbarui produk-prudok kami, kami tidak terbebas dari keharusan menaati hukum yang berlaku, baik kini maupun hari ke depan."

Microsoft menekankan kembali argumennya bahwa mereka memberikan data-data pelanggan "hanya sebagai respons terhadap permintaan pemerintah, dan kami hanya melayani permintaan atas alamat atau identitas khusus".

Bulan Juni lalu, Guardian melaporkan bahwa NSA mengklaim mempunyai "akses langsung" melalui program Prism pada sistem perusahaan-perusahaan internet ternama termasuk Microsoft, Skype, Apple, Google, Facebook, dan Yahoo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com