Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Pembeli Tunggu "Napas Terakhir" BlackBerry?

Kompas.com - 18/09/2013, 07:52 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com — Sebulan berlalu semenjak BlackBerry menyatakan membuka diri terhadap opsi penjualan perusahaan. Pabrikan asal Kanada yang sempat menjadi pemain nomor wahid di dunia smartphone ini pun belakangan dikabarkan ingin cepat-cepat "dipinang".

Tetapi, mungkin masih butuh waktu beberapa lama lagi sebelum keinginan tersebut bisa terwujud. Sebagaimana dilaporkan oleh AllThingsD, BlackBerry agaknya bakal kembali diterpa kesulitan pada kuartal baru yang dimulai November mendatang. Hal tersebut diperkirakan bakal menekan harga jual BlackBerry.

"Saya pikir BlackBerry sedang terburu-buru (menjual perusahaan) karena kemungkinan besar bakal terjadi guncangan lagi pada kuartal antara November dan Februari sehingga menurunkan harga," ucap analis Wedge Partners, Brian Blair.

Dengan kata lain, pihak-pihak yang tertarik membeli tinggal menunggu satu atau dua kuartal lagi untuk mendapatkan harga yang lebih murah dan risiko yang lebih rendah pula.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa sejumlah calon pembeli, termasuk perusahaan-perusahaan ekuitas swasta, sedang mengevaluasi kemungkinan akuisisi atas BlackBerry.

Pemegang saham terbesar BlackBerry, Fairfax Financial Holdings Ltd, telah mendekati beberapa perusahaan dana investasi besar di Kanada untuk berdiskusi soal opsi memprivatisasi BlackBerry.

BlackBerry sendiri diperkirakan bakal dijual secara terpisah berdasarkan unit bisnis, bukan secara utuh. Bisnis BlackBerry potensial bernilai tinggi, termasuk layanan pesan instan BlackBerry Messenger.

Adapun portofolio paten perusahaan ini diprediksi bisa dihargai hingga 5 miliar dollar AS. Salah satu yang kabarnya diminati adalah paten papan ketik fisik (keypad) milik smartphone BlackBerry. Tidak demikian halnya dengan bisnis handset BlackBerry maupun platform BlackBerry 10 yang terjerembap di tengah persaingan industri mobile.

"Saya rasa pada akhirnya BlackBerry akan memecah perusahaan dengan melihat seperti apa ketertarikan dari pihak-pihak yang berbeda," ujar Blair.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com