Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Diramal" Ambruk, Ini Sanggahan BlackBerry

Kompas.com - 02/10/2013, 07:48 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Ilustrasi

KOMPAS.com — Buruknya bisnis handset BlackBerry belakangan ini telah memicu kekhawatiran menyangkut masa depan perusahaan yang terkenal "dekat" dengan kalangan korporat itu.

Lembaga riset Gartner pun minggu lalu merilis nota rekomendasi yang isinya menganjurkan para klien agar "berjaga-jaga" mengantisipasi kejatuhan BlackBerry. Laporan Gartner itu muncul setelah BlackBerry memprediksi kerugian sebesar 965 juta dollar AS pada kuartal terakhir.

"Semua klien harus memastikan adanya cadangan manajemen data mobile dan setidaknya menguji perangkat-perangkat alternatif," tulis analis Gartner, Ken Dullaney, dalam nota yang sedikit banyak telah meramalkan masa depan BlackBerry itu, seperti dilansir oleh AllThingsD.

Dullaney juga menganjurkan agar pihak perusahaan berhenti memberi dukungan BlackBerry untuk para pegawainya, kecuali dalam kasus-kasus khusus yang didukung oleh manajemen. "Hindari BlackBerry sepenuhnya," tambah dia.

Dikutip oleh Computer World, analis Gartner lain, Bill Menezes, menambahkan bahwa BlackBerry mungkin memang akan "runtuh", tetapi tidak dalam waktu semalam, sehingga para klien masih memiliki waktu sekitar tiga hingga enam bulan untuk bersiap-siap.

Jendela waktu sekian bulan yang relatif singkat tersebut sekaligus memberi gambaran suram tentang "prediksi umur" BlackBerry.

"Masih hidup"

Menanggapi imbauan Gartner, BlackBerry mengatakan bahwa rekomendasi tersebut terlalu prematur, setidaknya untuk saat ini. Perusahaan itu berusaha menekankan bahwa dirinya masih hidup dan berkembang di pasaran enterprise.

"Kami mengetahui dan menghormati opini pihak-pihak luar mengenai pemberitaan tentang BlackBerry. Akan tetapi, banyak dari kesimpulan Gartner mengenai dampak penjualan (BlackBerry) atau alternatif strategis lain murni hanya spekulasi," tulis BlackBerry dalam tanggapan resminya.

Ditambahkan pula bahwa BlackBerry sekarang sedang melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan fokus pada enterprise yang selama ini menjadi bisnis utama perusahaan itu. "Komitmen tersebut disambut oleh kalangan enterprise yang mengadopsi BlackBerry dan BES 10, yang hingga kini telah terpasang di 25.000 server pengujian dan komersial."

Di sisi lain, survei Gartner terhadap 400 perusahaan TI dan pelaku bisnis lain pada Agustus lalu mengungkapkan bahwa angka pengguna platform BlackBerry di kalangan tersebut akan turun dari 24 persen saat ini hingga menjadi hanya 6 persen pada 2016.

Karena kalah bersaing melawan iPhone dan Android, BlackBerry kini telah terdepak dari posisinya sebagai pemimpin di industri mobile. Platform baru BlackBerry 10 yang dirilis pada Januari lalu pun gagal menarik pengguna sehingga perusahaan ini terus merugi walaupun telah melakukan langkah-langkah penekanan biaya operasional.

Agustus lalu, muncul berita bahwa BlackBerry sedang mempertimbangkan sejumlah opsi strategis dalam rangka penyelamatan perusahaan, termasuk dengan cara menjualnya. Pabrikan asal Kanada ini terakhir dikabarkan bakal diprivatisasi oleh konsorsium Kanada pimpinan mantan anggota dewan direksinya, Prem Watsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com