Petinggi Opera Komentari Pengguna iPad

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, Opera Software merilis aplikasi peramban (browser) khusus untuk iPad bernama Coast. Browser ini memiliki perbedaan cara interaksi dengan browser Opera lainnya, di mana navigasi lebih banyak mengandalkan sapuan jari ketimbang tombol berbentuk ikon.

Cara tersebut dipandang lebih cocok dengan kebiasaan para pemilik iPad. Mengapa begitu? "Karena, menurut saya, orang yang membeli iPad itu karakternya lebih kasual, mereka mengikuti perkembangan dan fashionable," ujar Wakil Presiden Senior Opera Software Asia, Fabrizio Caruso, ketika ditemui di sela konferensi Startup Asia 2013 di Jakarta, Kamis (21/11/2013).

Maka, Opera pun mengembangkan cara navigasi yang dinilai simpel tapi efektif pada Coast. Tampilan browser ini juga sederhana, dengan karakter yang "bersih" dari tombol.

Desain seperti ini rupanya cukup berhasil. Fabrizio menambahkan bahwa Coast mendapat sambutan positif dari pengguna iPad. "Segera setelah diluncurkan, Coast menjadi salah satu aplikasi terpopuler di Apple App Store," kata dia.

Opera

Opera tidak memiliki browser khusus seperti Coast di platform Android. Perusahaan ini memang baru saja meluncurkan Opera 18 yang dirancang untuk tablet Android, tapi tampilannya konvensional, tak jauh beda dengan browser Opera yang lain.

"Kalau Opera untuk Android, memang dirancang untuk pengalaman yang lebih tradisional," ucap Fabrizio. Apakah ini berarti karakter pengguna tablet Android berbeda dibanding iPad? Fabrizio hanya tersenyum.

Yang jelas, kata dia lagi, Opera merupakan salah satu browser terpopuler di Android, khususnya Opera Mini yang banyak dipakai di perangkat Android murah. Teknologi kompresi data pada browser yang satu ini, menurut Fabrizio, dinilai cocok untuk para pemilik gadget low-end yang ingin hemat kuota internet.

"Para pengguna ponsel fitur juga demikian, setelah migrasi ke Android, mereka tetap memakai Opera Mini," tandas Fabrizio.