Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijadikan Musuh, China Cekal "Game" Perang

Kompas.com - 31/12/2013, 11:25 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com — Pihak militer China dilaporkan merasa keberatan pada Battlefield 4 karena pihaknya digambarkan sebagai tokoh antagonis. Hal tersebut dipublikasikan melalui harian lokal Zhongguo Guofangbao. China menuduh game tersebut adalah perang kebudayaan yang mendiskreditkan China.

Diberitakan Digital Trends, Sabtu (28/12/2013), Pemerintah China telah secara resmi mencekal Battlefield 4 untuk beredar di negara tersebut. Game tersebut dikatakan telah membahayakan keamanan nasional.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kebudayaan China, game tersebut dilarang karena selain membahayakan keamanan nasional, juga merupakan serangan agresif terhadap kebudayaan China.

Pemerintah China juga meminta agar semua hal yang berkaitan dengan Battlefield 4, seperti download, raiders, patches, dan sebagainya juga dihapus.

Sebelumnya, Battlefield 4 meluncurkan DLC (downloadable content) dengan judul China Rising yang memiliki medan pertempuran di China daratan. Skenario dalam DLC tersebut menampilkan tokoh jenderal jahat yang berasal dari China.

Pemerintah China melalui kementerian kebudayaannya selama ini memang tidak bisa bertoleransi terhadap pihak yang berusaha menjelek-jelekkan negara tersebut.

Kini pencarian kata "Battlefield 4" telah dimatikan dari internet. Pengguna di China akan menemui pemberitahuan di internet jika mengetik kata itu di mesin pencari. Pemberitahuan tersebut berisi informasi bahwa game itu telah diblokir karena melanggar hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com