Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Terbesar Bitcoin Tutup, Jepang dan AS "Gerah"

Kompas.com - 28/02/2014, 13:57 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan Jepang, Jiro Aichi mengatakan, harus ada kerja sama internasional yang mengatur soal mata uang virtual Bitcoin untuk menghindari masalah di masa depan.

Komentar Aichi muncul beberapa hari setelah bursa Bitcoin, Mt. Gox asal Tokyo, Jepang, menutup situs web pada pekan ini. Aichi berkata, pihaknya akan menanggapi masalah "jika diperlukan" setelah mencari tahu persis apa yang terjadi.

"Ini bukan hanya Kementerian Keuangan, banyak instansi lain yang terkait," tegas Aichi seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/2/2014).

Mt. Gox, yang merupakan bursa Bitcoin terbesar di dunia, menutup situs web dan mengosongkan kicauan di akun Twitter-nya pada Selasa (25/2/2014) setelah melakukan penangguhan transaksi sejak 7 Februari 2014 karena banyak menerima serangan siber. Hal ini membuat nasabah tidak dapat mengambil kembali Bitcoin mereka.

Menurut Mike Hearn, salah seorang pengembang Bitcoin asal Swiss, sistem Mt. Gox telah rusak dan sesuatu yang buruk telah terjadi di sana selama hampir setahun. "Proses penarikan menjadi sangat lambat," katanya.

Dalam halaman utama situs web perusahaan, CEO Mt. Gox Mark Karpeles mengatakan perusahaan terpaksa "mengambil keputusan untuk menutup semua transaksi sementara waktu dalam rangka melindungi situs dan pengguna kami."

Sebuah dokumen yang beredar di internet mencatat, saat ini ada lebih dari dari 744.000 Bitcoin bernilai sekitar 423 juta dollar AS yang hilang dari Mt. Gox.

Sebelumnya, Mt. Gox "mendeteksi aktivitas yang tidak biasa pada dompet Bitcoin dan sedang dilakukan penyelidikan selama beberapa pekan terakhir. Ini mengkonfirmasikan adanya transaksi yang perlu diperiksa lebih dekat."

Mt. Gox kini juga sedang diselidiki oleh penegak hukum Amerika Serikat (AS), menurut sumber yang dekat dengan masalah ini. Bahkan, FBI dilaporkan sedang melakukan investigasi dan memantau Mt. Gox.

Bank sentral AS juga mengajukan wacana kepada senat untuk mempertimbangkan cara-cara mengatur mata uang virtual seperti Bitcoin. Meskipun, bank sentral tidak memiliki yuridiksi atas Bitcoin.

Bitcoin selama ini bersifat desentralisasi. Artinya, tidak ada lembaga keuangan, bank sentral, atau pemerintah yang mengatur Bitcoin dan segala aktivitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com