OS BlackBerry Gantikan Sistem Microsoft di Ford

KOMPAS.com - Sistem operasi QNX milik BlackBerry dipilih oleh Ford untuk menjalankan sistem antarmuka Sync, bagian dari MyFord Touch Interface. Sebelumnya, Ford bekerja sama dengan Microsoft untuk mensuplai software dalam mobil-mobil buatannya.

Walau BlackBerry OS 10 kurang begitu sukses, namun hal tersebut bertolak belakang dengan OS QNX, yang menjadi anak usaha BlackBerry. Saat ini, QNX memiliki 50 persen pangsa pasar di dunia otomotif. Pabrikan mobil yang mengusung sistem operasi ini antara lain Audi, BMW, General Mototrs, Honda, Porsche, dan Saab.

Dengan kerja sama tersebut, maka seluruh peranti lunak dalam antarmuka mobil Ford akan di-upgrade dengan menggunakan sistem operasi QNX. Menurut sumber Ford, seperti dikutip dari Daily Tech (22/2/2014), lisensi untuk membayar OS QNX juga lebih murah dibanding software Microsoft yang digunakan selama ini.

Sebelumnya, dengan OS Windows Embedded Automotive 7 milik Microsoft, Ford mengatakan banyak kendala dalam sistem antarmukanya, seperti layar yang membeku, sistem yang reboot saat mobil berjalan, serta kontrol yang kurang responsif.

BlackBerry telah mengakuisisi QNX sejak 2010 lalu dengan dana 200 juta dollar AS. Software tersebut juga menjadi basis dari OS BlackBerry 10 yang digunakan untuk platform mobile.

Dengan masuk ke industri otomotif, strategi tersebut sesuai dengan yang dicanangkan CEO BlackBerry John Chen untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Saat menjelaskan strateginya, John Chen mengungkap akan membawa BlackBerry ke pasar yang lebih luas, salah satunya adalah segmen otomotif.

Vendor-vendor otomotif belakangan gencar mengaplikasikan sistem operasi mobile ke dalam kabin kendaraan. Apple dan Google juga memiliki strategi untuk terjun di segmen otomotif.

Apple mengembangkan sistem Siri yang bisa digunakan di dalam mobil, sementara Google juga berencana membawa Android ke dalam banyak kabin mobil di seluruh dunia.