Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Penutupan Bank Bitcoin

Kompas.com - 07/03/2014, 15:36 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Polisi Kanada mulai melakukan investigasi atas ditutupnya bank yang menyimpan bitcoin secara online, Flexcoin, pada 4 Maret 2014 karena diserang oleh peretas dan aset bitcoinnya dicuri.

Dalam pengumuman di situs web resmi Flexcoin, perusahaan menyatakan peretas mencuri 896 bitcoin dari seluruh rekening dompet digital. Flexcoin mengaku mengalami kerugian 600 juta dollar AS.

Flexcoin berjanji untuk mengembalikan bitcoin yang disimpan secara offline atau “cold storage,” kepada nasabahnya. Karena, bitcoin yang disimpan di sistem cold storage milik Flexcoin tidak terhubung dengan internet (offline) dan kerena itu tidak dapat dicuri oleh peretas.

Juru bicara Edmonton Police Service (EPS), Chad Orydzuk menyatakan, detektif sedang menyelidiki apakah kasus penutupan Flexcoin termasuk kejahatan ekonomi atau kejahatan siber. "Hal ini sedang dalam penyelidikan," katanya seperti dikutip dari Reuters.

Flexcoin didirikan di Alberta, Kanada, pada 2012. Menurut catatan izin usaha, direktur tunggal dan pemegang saham Flexcoin adalah James Andrew Gray. Catatan itu tidak mencantumkan nomor telepon atau alamat Gray.

Sebelum Flexcoin, salah satu bursa bitcoin terbesar di dunia, Mt. Gox, menutup layanan di situs web pada 25 Februari 2014 karena sistem jaringan komputernya dibobol oleh peretas. Tiga hari kemudian Mt. Gox mengajukan perlindungan kebangkrutan kepada Pemerintah Jepang.

Flexcoin sempat melontarkan kicauan di Twitter bahwa platform mereka tidak terpengaruh oleh penutupan Mt. Gox, termasuk untuk urusan aset dan harga jual-beli bitcoin. “Penutupan Mt. Gox sangat disayangkan, kami di Flexcoin tidak kehilangan apa-apa,” demikian kicauan Flexcoin.

Mt. Gox, yang berasal dari Tokyo, mengaku kehilangan total 850.000 bitcoin yang nilainya hampir 500 juta dollar AS. Dari jumlah tersebut, sebanyak 750.000 bitcoin adalah milik nasabah dan 100.000 bitcoin lainnya adalah aset perusahaan.

Mt. Gox memiliki kewajiban utang sebesar 63,9 juta dollar AS, jauh melebihi total aset saat ini yaitu 37,7 juta dollar AS. Dalam dokumen kebangkrutan Mt. Gox tercatat, ada 127.000 kreditor dan sebanyak 1.000 kreditor di antaranya berasal dari Jepang.

Sejak 7 Februari 2014, Mt. Gox menangguhkan transaksi nasabah karena bursa itu mendeteksi ada aktivitas yang tidak biasa pada sistem mereka.

Melihat banyaknya kejahatan siber yang menyerang perusahaan pengelola bitcoin, pemerintah Jepang dan Amerika Serikat mengusulkan agar ada kerjasama dan regulasi internasional yang mengatur tentang bitcoin.

Namun, bitcoin selama ini bersifat desentralisasi. Artinya, tidak ada lembaga keuangan, bank sentral, atau pemerintah yang mengatur bitcoin dan segala aktivitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com