Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Minta Bayaran dari Penjualan "Gadget" Samsung

Kompas.com - 13/03/2014, 08:41 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com — Dalam perkembangan terbaru kasus sengketa paten Apple-Samsung, pada persidangan berikutnya tanggal 31 Maret mendatang, Apple dilaporkan hendak mengajukan biaya royalti atas lima paten teknologi miliknya yang dipakai oleh perangkat-perangkat Samsung.

Hal tersebut terungkap dari dokumen persidangan sebelumnya pada 23 Januari yang dikutip oleh Phone Arena. Besaran angka royalti yang diminta Apple mencapai 40 dollar AS per produk Samsung yang dijual, atau 8 dollar AS per paten.

Paten-paten dimaksud melingkup sejumlah fungsi pada smartphone, terkait dengan unified search, sinkronisasi data, slide-to-unlock, panggilan telepon dengan menekan layar, dan autocomplete.

Sebelumnya, pada persidangan tahun 2010, Apple pernah menawarkan biaya royalti yang lebih murah, yaitu 30 dollar AS per perangkat untuk seluruh portfolio paten yang dimiliki Apple —bukan hanya lima paten. Namun, Samsung menolak membayar tuntutan Apple tersebut.

Analis hak kekayaan intelektual Florian Mueller dalam sebuah publikasi di blog berkomentar bahwa harga yang diminta Apple kali ini "sangat berlebihan".

Di lain pihak, Samsung juga berupaya menarik royalti dari paten-paten atas teknologinya yang dipakai oleh Apple, sebesar 2,4 persen dari total penjualan iPhone. Dengan harga rata-rata iPhone sebesar 620 dollar AS, berarti produsen Korea Selatan itu menuntut bayaran sebesar 15 dollar AS per iPhone.

Pembayaran paten sendiri —termasuk pembayaran yang dinilai per perangkat— bukanlah hal aneh di industri teknologi sekarang ini. Microsoft, misalnya, mendapat pemasukan jutaan dollar AS per tahun dari 21 produsen Android yang memakai lisensi patennya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com