Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Facebook Beli Perusahaan "Virtual Reality"

Kompas.com - 27/03/2014, 11:51 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber CNET
Menjajal headset VR Occulus Rift

KOMPAS.com - Facebook kembali membuat berita mengejutkan ketika kembali membeli perusahaan teknologi dengan harga tinggi Rabu (263/2014) kemarin. Kali ini yang diakuisisi adalah Oculus, perusahan rintisan pembuat headset virtual reality (VR) Oculus. Nilainya, 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 22,3 triliun.

Dalam sebuah conference call dengan investor, pendiri Faceook Mark Zuckerberg mengatakan pihaknya hanya menggelorkan sejumlah besar uang untuk membeli perusahaan yang dianggap "langka".

"Saya pikir kami tidak akan membuat akuisisi bernilai jutaan dollar tiap beberapa bulan sekali. Ini (pembelian Oculus dan WhatsApp) adalah dua jenis kasus yang langka, yang pastinya tak akan terulang," kata Zuckerberg, sebagaimana dikutip oleh Cnet. Dia juga menyebutkan bahwa Whatsapp dan Oculus sendiri termasuk jenis perusahaan "langka".

"Kelangkaan" WhatsApp jelas terlihat dalam pertumbuhan pengguna yang dikumpulkan layanan pesan instan tersebut. "Teorinya tentang WhatsApp… tak semua layanan di dunia bisa mencapai 1 miliar pengguna," ujar Zuckerberg. Ketika diakuisisi Facebook, WhatsApp telah memiliki 450 juta pengguna aktif di seluruh dunia.

Lalu, apa yang dilihat Zuckerberg dari Oculus? Perusahaan ini menurutnya adalah sebuah "outlier", yang berada beberapa tahun di depan perusahaan lain. Oculus pun memiliki sumber daya manusia yang relevan. "Tak ada banyak kandidat yang bisa menjadi platform computing berikutnya," ucap Zuckerberg.

Kendati Oculus menyasar kalangan gamer melalui headset VR Rift miliknya, visi Zuckerberg tentang masa depan Facebook dengan teknologi ini lebih luas dari lingkup tersebut. Dia membayangkan masa di mana pengguna bisa mengunjungi museum atau bahkan berkonsultasi dengan dokter dari rumah, lewat teknologi VR.

Zuckerberg juga memastikan bahwa kiprah Oculus di game tidak akan berubah. Perusahaan ini akan tetap beroperasi secara independen sebagai anak perusahaan Facebook.

Sementara itu, melalui forum Reddit, pendiri Oculus Palmer Luckey menyatakan bahwa produk akhir dari headset Rift buatannya tak bakal direcoki oleh Facebook. "Saya jamin Anda tak perlu login lebih dulu ke Facebook tiap kali ingin memakai Rift," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNET
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com