Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Bisa Ungkap Misteri Malaysia Airlines MH370

Kompas.com - 14/04/2014, 10:45 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Sudah satu bulan semenjak hilangnya pesawat Boeing 777-300ER milik maskapai Malaysian Airlines. Blackbox yang diharap bisa mengungkap kejadian sebenarnya tentang hilangnya pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu juga belum ditemukan.

Namun, selain blackbox, smartphone penumpang menurut para ahli forensik digital juga bisa dijadikan sebagai sumber untuk menguak kejadian sesungguhnya dalam pesawat nahas tersebut.

Perusahaan forensik komputer yang berbasis di Chicago, 4Discovery mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara, bahwa jika smartphone penumpang tersebut ditemukan, draft SMS, video, dan informasi elektronik lain di dalamnya bisa membantu mengungkap apa yang terjadi dalam penerbangan itu.

"Data itu bisa di-recovery," ujar Chad Gough, pendiri 4Discovery. "Kuncinya adalah menemukan perangkat tersebut dan menanganinya dengan tepat, seperti menjaganya dalam air dan menghilangkan deposit mineral yang menempel dalam chip," kata Gough.

Dikutip dari PhoneArena, Minggu (13/4/2014), proses yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga agar perangkat tersebut dalam kondisi seperti apa adanya sebelum data mulai digali. "Selama kartu penyimpanan tetap utuh, maka informasi tersebut masih tersimpan di sana," ujar Gough.

Data apa saja yang bisa dikuak? Draf pesan SMS yang belum sempat dikirim menurut Gough masih bisa dilacak. Selain itu, e-mail, video, atau foto yang diambil oleh penumpang saat kejadian dan tersimpan dalam memori smartphone juga bisa dipulihkan datanya.

"Data digital yang dipulihkan dari perangkat mobile sangat berperan penting saat ini sebagai bukti di pengadilan," imbuh Jeffrey Hartman, yang juga pendiri 4Discovery.

"Bisa jadi berupa pesan yang dihapus, atau hacker yang mencuri hak kekayaan intelektual dari perangkat mobile yang tidak aman, konsumen kami sering meminta bantuan untuk melacak data seperti itu." terang Hartman.

"Kami mengantisipasi tren seperti ini dan berinvestasi besar-besaran untuk membuat teknologi dan membayar para ahli agar bisa melakukannya," tuturnya.

Video wawancara tersebut bisa disimak melalui tautan berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com