Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Perancang Samsung Galaxy Dicopot

Kompas.com - 09/05/2014, 11:03 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com — Diduga karena menuai banyak kritikan untuk perangkat Galaxy S5 yang baru saja diluncurkan, terlebih karena pilihan bahan materi plastik yang digunakan, Samsung Electronics memutuskan untuk mengganti kepala perancang produk mobile mereka.

Reuters pada Rabu (8/5/2014) memberitakan, Chang Don-hoon selaku Head of Mobile Design Samsung diminta untuk meletakkan jabatannya pada Kamis minggu lalu. Posisi Chang kemudian akan digantikan oleh wakilnya, Lee Min-hyouk.

Lee yang sekarang berumur 42 tahun itu menjadi eksekutif senior termuda yang bergabung dengan Samsung pada tahun 2010 lalu. Keterlibatannya dalam mendesain seri Galaxy membuahkan kesuksesan hingga berhasil menyingkirkan iPhone sebagai pemimpin pasar smartphone global.

Walau Samsung enggan menyebutkan alasannya, banyak media yang mengaitkan pergantian jabatan tersebut dengan kritikan yang ditujukan untuk Galaxy S5 yang desainnya terkesan monoton dan tetap menggunakan materi berbahan plastik.

Di bawah kepemimpinan Chang, desain lini smartphone dan tablet Samsung Galaxy memang terkesan stagnan semenjak diluncurkannya Galaxy S3 pada tahun 2012 lalu.

Tim desainer Samsung sendiri telah mengutarakan alasan mereka mengapa tetap setia menggunakan materi plastik. Menurut mereka, bahan plastik memiliki tekstur yang lebih hangat dan membuat nyaman pengguna saat menggenggam.

Namun, selain dari sisi tampilan, Galaxy S5 juga mendapatkan kritik dari segi hardware. Banyak ulasan yang menganggap Galaxy S5 tidak memiliki inovasi hardware yang berarti dibanding perangkat-perangkat Galaxy sebelumnya.

Chang yang merupakan profesor lulusan School of the Art Institute of Chicago tersebut tetap berada dalam tubuh Samsung. Peranannya kini menjadi pemimpin pusat desain Samsung dan menentukan strategi desain produk-produk Samsung secara umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com