Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, TV Cerdas Juga Bisa Diretas

Kompas.com - 09/06/2014, 14:12 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber Forbes
KOMPAS.com -Dua peneliti dari Columbia University Network Security Lab menemukan celah keamanan dalam perangkat televisi cerdas. Dengan celah tersebut, peretas bisa menjalankan malware tanpa bisa diketahui lokasinya.

Menurut penelitian tersebut, dengan berbekal sebuah amplifier dengan daya 1 watt, TV cerdas bisa terjangkit serangan "man-in-the-middle-attack." Serangan yang disebut dengan "Red Button" attack tersebut (sesuai dengan tombol merah di remote TV), adalah metode injeksi sinyal seperti yang pernah terjadi di masa-masa awal TV kabel.

Malware yang disebar akan berjalan secara otomatis saat pengguna menonton saluran TV yang telah diretas. Malware tersebut akan berjalan di background tanpa sepengetahuan pemilik TV.

Setelah malware menyebar, maka peretas bisa mencuri aliran data dan mengirimkannya kembali dengan frekuensi yang sama.

Dalam waktu singkat, perangkat elektronik pemilik rumah, seperti komputer dan printer bisa dikendalikan. Peretas bisa membuat postingan di akun Facebook dengan data login yang dicuri, dan membuat printer mencetak kupon berhadiah tipuan.

Diberitakan oleh Forbes (6/6/2014), serangan tersebut juga sulit dilacak, sebab peretas tidak pernah mempresentasikan dirinya di jaringan internet yang memiliki alamat IP atau DNS server.

Satu-satunya cara mengetahui keberadaan peretas adalah dengan mengirim banyak kendaraan dengan antena ke lokasi, dan melakukan triangulasi sinyal. Namun pada saat itu, peretas pasti sudah kabur.

Ada beberapa cara untuk mencegah hal itu terjadi. Cara yang paling ekstrim adalah memutuskan koneksi internet. Pendekatan kedua adalah dengan memonitor perangkat itu sebagai jaringan. Cara ketiga adalah dengan meminta konfirmasi dari pengguna saat akan menjalankan suatu aplikasi dalam TV cerdas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com