JAKARTA, KOMPAS.com — Pengelola Nama
Domain Internet Indonesia (
Pandi) telah membuka periode prioritas ketiga atau Landrush untuk pendaftaran nama
domain internet berakhiran .id sejak 16 Juni hingga 15 Agustus 2014.
Berbeda dengan dua periode prioritas sebelumnya yang hanya bisa diikuti oleh kelompok tertentu (pemegang merek untuk Sunrise dan pemegang domain tingkat dua .ID sebelumnya untuk Grandfather), periode Landrush dapat diikuti oleh semua warga negara dan institusi di Indonesia yang memenuhi syarat.
Biaya mendaftarkan domain internet berakhiran .id pada periode prioritas Landrush ini paling rendah dibandingkan sebelumnya. Pendaftar dikenakan biaya administrasi Rp 100.000 dan biaya akuisisi minimal sebesar Rp 1 juta.
Sama seperti periode-periode sebelumnya, jika ada nama domain yang diminati oleh lebih dari satu pihak, pemenangnya akan ditentukan melalui lelang. Siapa yang mengajukan biaya akuisisi tertinggi, maka dia jadi pemenang.
Ketua Pandi Sigit Widodo mengatakan, masyarakat yang membutuhkan domain berakhiran .id atau populer disebut "Apapun.id" dapat memanfaatkan periode Landrush ini sebelum
domain .id dirilis untuk publik pada 17 Agustus 2014.
"Setelah 17 Agustus, domain 'Apapun.id' akan diperlakukan sama seperti domain-domain .id lainnya yang didaftarkan dengan prinsip pendaftar pertama alias
first come first serve, dan langsung melalui registrar," ujar Sigit kepada
KompasTekno, Rabu (18/6/2014).
Pada periode prioritas pertama atau Sunrise, Pandi mengumumkan ada 807 nama domain internet berakhiran .id yang didaftarkan dan dibeli oleh pemegang merek.
Sementara pada periode prioritas kedua atau Grandfather, ada 966 nama domain yang didaftarkan dan dibeli oleh para pemilik domain tingkat dua .id.