Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dibajak Game Horor Bandung Tetap Laris

Kompas.com - 27/06/2014, 12:25 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS - Permainan elektronik bergenre horor, Dread Out, besutan Digital Happiness sukses mencatatkan penjualan ke 10.000 melalui kanal distribusi Steam sebulan setelah ditawarkan. Padahal, mereka juga menjadi korban pembajakan tidak sampai 24 jam setelah game tersebut tersedia untuk dibeli dan diunduh.

Pencapaian tersebut diumumkan Digital Happiness melalui akun Twitter game mereka yakni @dreadoutgame pada Kamis (26/6) malam. Mereka memajang gambar produk bajakan game tersebut berupa kepingan DVD berbungkus plastik yang digantung di rak bersama judul game bajakan lainnya, diduga diambil di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta atau Bandung.

"Piracy should not prevent us from being creative. 10.000 units sold in less than a month. Thanks you for your support (Pembajakan seharusnya tidak menghalangi kita untuk menjadi kreatif. Sebanyak 10.000 unit terjual dalam waktu kurang dari sebulan. Terima kasih atas dukungan anda)," tulis akun tersebut.

Dread Out merupakan game horor yang diproduksi di studio yang beralamat di wilayah utara Kota Bandung. Berperan sebagai tokoh protagonis adalah Linda Melinda, seorang pelajar sekolah menengah atas yang terdampar di sebuah kota misterius bersama teman dan gurunya. Dia yang sempat terpisah harus berjuang untuk menemukan teman mereka sembari mengungkap misteri di balik kota tersebut.

Karya ini merupakan ambisi dari Digital Happiness untuk menghasilkan permainan tiga dimensi yang bisa dimainkan di platform komputer pribadi. Sebelum produksi dimulai, mereka berhasil menggalang dukungan dari situs Indiegogo dan tembus ke Steam Greenlight, program inkubasi dari Steam untuk para pengembang indie. Game yang masuk Steam Greenlight bisa dijual meski belum versi akhir agar pengembang memiliki pasokan dana untuk merampungkan permainan mereka.

Hingga kini, permainan tersebut dijual di Steam dengan harga 14,99 dollar AS, sempat dikorting 10 persen selama perhelatan Steam Summer Sale.

Karena keterbatasan teknis, Digital Happiness harus membuat Dread Out dalam dua bagian, tapi mereka tidak berencana untuk menjual kembali bagian ke dua. Pembeli bagian pertama akan bisa mengunduh bagian ke dua secara gratis begitu tersedia sekitar akhir tahun.

Menghalau

Melalui korespondensi surat elektronik, Direktur Proyek Dread Out, Rachmad Imron, menjelaskan bahwa mereka sudah berupaya keras agar game mereka tidak bisa dibajak, tapi rupanya pembajak bisa selangkah lebih maju. Namun, posting tweet mengenai angka penjualan itu tidak dimaksudkan untuk membanggakan diri tapi memberi pesan kepada pengembang permainan yang lain.

"Intinya tetap optimistis saja. Jangan menjadikan pembajakan sebagai alasan untuk berhenti berkarya," ujar Imron.

Imron ingin menyosialisasikan kepada para pembeli barang bajakan bahwa mereka justru rugi karena harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapatkan segala versi terbaru dari permainan ini. Pihaknya secara berkala mengirimkan pembaharuan berisi konten-konten baru yang hanya bisa dinikmati oleh pembeli di Steam. Salah satunya adalah versi 1.5.2 yang rilis tanggal 20 Juni berisi perbaikan performa serta kostum sepak bola untuk menyambut hajat Piala Dunia.

"Bila mereka ingin mendapatkan versi lebih baru, terpaksa beli DVD bajakan lagi," katanya.

Hal serupa juga diutarakan Kris Antoni Hadiputra, CEO Toge Productions, pengembang permainan Infectonator: Survivors yang juga dijual di Steam. Mereka juga menghadapi masalah pembajakan tapi tetap optimistis tidak mengganggu berkat dukungan para penggemar.

Menurut Kris, Toge telah membangun hubungan dengan komunitas pengguna maupun penggemar sehingga mereka lah yang ikut menghalau pembajakan termasuk mempromosikan game tersebut.

"Kami mengunggah pembaharuan secara rutin. Saya rasa para pembajak pasti menyerah bila harus mengikuti karena tidak sebanding dengan biaya operasional mereka," kata Kris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com