Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Menjaring Konsumen Mobile

Kompas.com - 01/07/2014, 14:31 WIB

Penulis: Yuko Saito*


KOMPAS.com - Tingkat penggunaan perangkat mobile telah meningkat pesat di seluruh dunia. Sangatlah jelas bahwa smartphone saat ini lebih dari sekadar perangkat, dan sudah menjadi gaya hidup. Tidak terkecuali Indonesia yang merupakan bagian dari tren ini.

Didorong oleh peningkatan pelanggan mobile broadband, penetrasi internet di Indonesia diperkirakan meningkat dari 55 juta pengguna di tahun 2012 menjadi 125 juta pengguna pada tahun 2015. Dengan tingkat penetrasi smartphone yang meningkat dari 15 persen pada tahun 2012 menjadi 28 persen pada 2014 dan 50 persen pengguna internet yang ada di Indonesia sudah mengakses web melalui smartphone, tidaklah mengherankan bahwa total belanja online di Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 10 miliar pada 2015.

Belanja online saat ini telah tumbuh dan berkembang bukan hanya di perangkat, tetapi juga dalam berbagai platform, meningkat dari mobile web menjadi aplikasi mobile. Namun, disamping pertumbuhan dramatis dari jumlah pengguna web dan belanja e-commerce, total belanja iklan digital dan mobile di Indonesia yakni sebesar US$ 240 juta pada tahun 2013 adalah salah satu yang terendah di kawasan Asia-Pasifik.

Untuk tetap bisa mengikuti konsumen serta bertahan di persaingan regional, sangatlah penting bahwa peritel dan pengiklan di Indonesia untuk mengadopsi teknologi mobile sebagai saluran pemasaran yang harus dilakukan.

Tertarik untuk menggeluti dunia iklan mobile? Berikut lima tips sederhana untuk memulai:

1. Ciptakan sebuah pengalaman yang bersifat personal

Para konsumen yang merasa bahwa mereka sedang diperlakukan secara personal cenderung lebih puas dengan pengalaman mereka dan lebih cenderung untuk tetap setia. Ketika konsumen melihat iklan produk yang relevan untuk mereka, disampaikan pada waktu dan pada platform yang tepat, mereka lebih cenderung untuk membeli produk dan bertahan sebagai pelanggan setia.

Bagi peritel, targetkan iklan online pada konsumen yang tepat untuk memastikan bahwa anggaran berjalan dengan optimal. Menciptakan sebuah pengalaman personal bagi konsumen mobile dapat dibuat menjadi lebih sederhana dan efektif dengan solusi analisis yang kuat yang mampu melakukan konsolidasi data pelanggan sehingga memungkinkan para peritel untuk menyesuaikan iklan yang bersifat personal untuk memenuhi kebutuhan dan kebiasaan pelanggan.

2. Jalin hubungan dengan konsumen melalui aplikasi mobile

Konsumen semakin hari semakin mencari pengalaman belanja yang terintegrasi termasuk menggunakan kanal digital. Sebuah studi terbaru oleh PwC mengungkapkan bahwa pembeli menggunakan perangkat mobile untuk memeriksa harga dan ulasan ketika mengunjungi toko konvensional yang menyediakan pertemuan langsung antara penjual dengan pembeli dan menghabiskan rata-rata 15 menit dalam melakukan kunjungan untuk setiap satu toko konvensional. Studi yang sama juga mengungkapkan bahwa konsumen bahkan melakukan pembelian dari aplikasi mobile yang tidak terafiliasi sambil melihat produk yang sama di pusat perbelanjaan konvensional.

Untuk menghindari pendapatan mereka 'dibajak' oleh aplikasi mobile e-commerce yang tidak terafiliasi, para peritel dan pengiklan harus mempertimbangkan untuk berinvestasi pada aplikasi merek mereka sendiri dengan mengkombinasikan 'store mode'. 'Store mode’ mencakup fitur-fitur seperti store map yang dinamis, kemampuan untuk menampilkan lokasi produk yang tepat, dan tahapan yang paling efisien untuk memenuhi daftar belanja. Hal ini juga memberikan wawasan pelanggan untuk para pelaku ritel dan memberikan konten secara personal berdasarkan data akumulasi dari daya beli, perilaku pembelian di masa lalu, dan lokasi pembeli di dalam toko.

Pelaku ritel yang mengembangkan aplikasi dengan 'store mode' akan merasakan jalinan hubungan dengan para pelanggan dan mengalami peningkatan penjualan lima kali lebih tinggi. Ketika toko konvensional memenuhi kebutuhan mobile, jalinlah hubungan dengan konsumen baik online dan offline ketika mereka sedang dalam proses mengambil keputusan pembelian sehingga dapat meningkatkan kemungkinan konsumen untuk membeli produk langsung dari merek tersebut.

3.Menjangkau dengan kemampuan real-time

Dengan rata-rata pemakaian smartphone di Asia Tenggara yang menghabiskan lebih dari tiga jam per hari dalam menggunakan smartphone,  berkutat dalam aplikasi chatting, jejaring sosial, games dan multimedia, peritel yang tertarik untuk mengikuti konsumen mobile akan mendapatkan keuntungan dengan memiliki alat yang memiliki kemampuan real-time.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com