Sony A7S, Cocok untuk Bikin Video

Kamera ini, misalnya, merupakan mirrorless full-frame pertama yang mendukung perekaman video 4K (dengan recorder eksternal).

Ada pula format XACV yang diklaim mampu merekam video resolusi tinggi dengan efisien sambil menekan ukuran file, kemampuan merekam video HD (1080p) hingga dengan frame rate 100 FPS, serta zebra level untuk memeriksa exposure.

Dengan begitu, diharapkan A7S akan mampu menarik segmen pengguna di luar fotografer tradisional.

“Pengguna yang menyukai video akan lebih condong ke A7S, begitu juga dengan fotografer untuk keperluan non-komersial,” kata Digital Imaging Product Marketing Sony indonesia, Hafiz Yenifi dalam  acara media gathering Sony di Jakarta, Rabu (2/7/2014).

Di sisi lain, aneka fitur tersebut juga menjadi alasan di balik tingginya harga A7S. Sony membanderol kamera ini seharga Rp 27 juta di Indonesia, lebih tinggi dibandingkan dua saudaranya, A7R (Rp 25 juta) dan A7 (Rp 16 juta).

“Soalnya, ada beberapa fitur yang tak dimiliki kategori lain, seperti video 4K dan silent shutter,” imbuh Hafiz.

Sony pun antusias memamerkan kemampuan A7S merekam video low-light, dengan sensitivitas mencapai ISO 409.600. Kepekaan ini disebut membuat A7S mampu menangkap gambar lebih terang dari mata manusia dalam kondisi gelap.