Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2014, 10:48 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Layanan pesan instan Line kini menambah fitur obrolan Hidden Chat. Dengan fitur tersebut, obrolan di Line akan disembunyikan dan terhapus dalam jangka waktu tertentu, mirip dengan metode yang digunakan Snapchat dan Telegram Messenger.

Fitur tersebut diadopsi oleh Line seiring dengan isu privasi dan keamanan yang kian mengemuka dalam layanan jejaring sosial mobile. Tren tersebut juga yang membuat aplikasi pesan instan baru, Telegram Messenger menarik banyak pengguna.

Dilansir dari The Next Web (22/7/2014), Line mengatakan bahwa setelah batas waktu yang ditentukan terlewati, maka pesan yang telah dibaca akan dihapus secara otomatis dari server Line. Sementara pesan yang tak terbaca juga akan dihapus secara otomatis dari server, dua minggu setelah pesan diterima di perangkat pengguna.

The Next Web
Tampilan fitur Hidden Chat di layanan pesan instan Line.

Perbincangan rahasia ini memiliki ruang obrolan tersendiri, terpisah dari ruang obrolan reguler Line. Pengguna bisa mengatur berapa lama pesan ingin dihapus, mulai dari 2 detik hingga 2 minggu.

"Fitur ini cocok untuk mengirim pesan yang berisi informasi yang sensitif, atau foto yang hanya ingin dilihat oleh penerima," terang Line seperti dikutip dari The Wall Street Journal (23/7/2014).

Menurut juru bicara Line, Hazuki Yamada, keputusan menambah fitur Hidden Chat ini tidak ada kaitannya dengan insiden peretasan yang baru-baru ini terjadi. Fitur tersebut hanyalah usaha Line untuk memenuhi kebutuhan komunikasi penggunanya.

Fitur baru ini tersedia dalam aplikasi Line untuk Android dan iOS. Walau demikian, Line mengatakan layanan pesan yang dienkripsi tersebut tidak tersedia bagi pengguna di negara Tiongkok dan Jepang.

Banyak yang menyebut fitur baru Line ini menyerupai layanan Telegram Messenger. Namun layanan pesan instan lain, seperti WeChat dari Tiongkok dan KakaoTalk dari Korea, juga berencana menambahkan fitur serupa. WeChat kini memungkinkan penggunanya untuk menarik pesan yang telah dikirim.

Line kini memiliki jumlah pengguna terdaftar sekitar 500 juta orang di seluruh dunia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna yang besar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com