Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xiaomi Ingin Kalahkan iPhone

Kompas.com - 24/07/2014, 20:20 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Reuters
Xiaomi MI4

KOMPAS.com - Minggu ini, Xiaomi meluncurkan model ponsel andalan barunya, Xiaomi, dalam sebuah acara di Beijing, Tiongkok. Ajang perkenalan tersebut juga dimanfaatkan untuk mengajukan “tantangan” ke Apple, si produsen iPhone.

“Produk kami memang lebih baik dibandingkan iPhone,” ujar CEO Xiaomi Lei Jun yang dikutip oleh Reuters. “Versi warna putih dari kami dari lebih baik. Bahkan warnanya lebih putih,” lanjut Lei bercanda.

Lei sendiri disebutkan memang berkali-kali melontarkan sindiran terhadap Apple selagi berbicara di panggung.

Dia membandingkan rancangan dan proses produksi Xiaomi MI4 dengan iPhone, misalnya bagian pinggir Mi4 yang terbuat dari logam, mirip dengan desain iPhone.

Entah “tantangan” dari Lei serius atau tidak. Yang jelas, Xiaomi memang mengalami pertumbuhan pesat dengan mengandalkan produk yang memiliki banyak fitur serta harga terjangkau.

Pada 2013 lalu, pabrikan asal Tiongkok ini menjual 18,7 juta unit smartphone. Tahun ini, penjualan ditargetkan sudah meningkat hingga 60 juta unit. Sebagai perbandingan, Huawei mematok target penjualan 80 juta smartphone untuk 2014.

Analis firma teknologi Counterpoint, Neil Shah, berpendapat bahwa Xiaomi belum mengancam Apple meskipun berkembang dengan cepat di pasar negara berkembang.

“Kalau besok Xiaomi menaikkan harga hingga sama dengan Apple, mereka tak akan bisa menjual,” kata Shah, sambil menambahkan bahwa Xiaomi menarik para peminat produk Apple yang tak bisa membeli perangkat idamannnya.

Xiaomi merupakan vendor smartphone terbesar ke-6 di dunia, menurut data dari firma riset Canalys. Perusahaan yang didirikan oleh Lei bersama tujuh orang lainnya itu kini bernilai 10 miliar dollar AS.

Xiaomi MI4 sendiri adalah smartphone dengan spesifikasi high end, mencakup layar 5 inci dan prosesor quad-core Snapdragon 801 2,5 GHz. Harganya dipatok pada kisaran 320 dollar AS sementara iPhone 5S datang dengan banderol yang jauh lebih mahal, yakni mencapai 650 dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com