Mosley, yang merupakan mantan bos FIA (Federation Internationale de l'Automobile), lembaga otomotif yang menaungi ajang balap jet darat F1, pada tahun 2008 terlibat skandal seks dengan lima pekerja seks komersil yang saat itu dilaporkan berdandan dengan seragam Nazi.
Mosley pun menyanggah bahwa tidak ada yang berpakaian atau merepresentasikan seragam Nazi dalam pesta seks-nya itu, dan menuntut media penyebarnya, tabloid News of the World pada tahun 2008.
Namun, walau telah memenangi gugatan tersebut, foto-foto tentang skandal seks Mosley ternyata masih terindeks di situs pencarian Google.
"Sebagai gerbang dunia maya, Google menangguk banyak untung dan memberikan banyak pengaruh, maka saya tidak mau menganggap remeh hal ini," ujar Mosley.
"Google juga harus mematuhi hukum yang berlaku, bukan hanya berdasar aturan yang mereka buat sendiri, jangan pernah mengesampingkan keputusan pengadilan," imbuh Mosley seperti dikutip dari The Sydney Morning Herald, Selasa (5/8/2014).
Pengacara yang ditunjuk Mosley sendiri mengatakan sedang berkomunikasi dengan Google untuk menyelesaikan masalah itu di luar pengadilan.
Google juga melalui juru bicaranya mengatakan telah menghubungi pihak Mosley dan mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut secara damai.
"Kami telah menghubungi Mosley untuk membicarakan permasalahan ini, kami juga telah menurunkan ratusan URL (alamat internet) yang ditunjukkan kepada kami," demikian terang Google.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.