Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2014, 12:28 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

KOMPAS.com - Penyedia layanan video streaming Netflix dapat saingan baru. Dua perusahaan di Kanada, Selasa (26/8/2014), meluncurkan layanan televisi online di tengah meningkatnya kekhawatiran penurunan penonton televisi konvensional.

Shomi, adalah nama layanan baru video-on-demand baru itu. Layanan ini diluncurkan oleh Roges Communications dan Shaw Communications. Pelanggan ditawari suguhan 1.200 film dan 340 serial televisi.

Tawaran suguhan itu dapat dinikmati baik lewat komputer, tablet, telepon pintar, konsol game Xbox 360, maupun set top box.  Layanan Shomi akan bisa dinikmati mulai November 2014, dengan biaya langganan 8,99 dollar AS per bulan, setara sekitar Rp 100.000 per bulan.

"Kami memahami lanskap media berubah dengan tajam dan cepat. Pemirsa mencari fleksibelitas yang lebih besar soal tontonan dan cara menontonnya," kata Wakil Presiden Shaw, Barbara Williams. "Shomi adalah langkah pertama kami ke dunia baru streaming konten," imbuh Williams. 

Raksasa telekomunikasi Kanada, Bell, juga sudah menyatakan kepada regulator bahwa mereka akan segera meluncurkan layanan serupa. Layanan streaming Netflix yang muncul pada 2007, telah menjadi jaringan televisi internet terkemuka di dunia.

50 juta pelanggan

Netflix yang berbasis di Los Gatos, California, Amerika Serikat ini melaporkan setiap bulan telah memutar satu miliar jam kolektif film dan siaran televisi digital. Laporan keuangan Netflix pada Juli 2014 menyebutkan angka 50 juta pelanggan sudah mereka dapatkan dari 40-an negara.

Meski demikian, otoritas Kanada mengatakan kehadiran layanan-layanan streaming seperti Netflix ini belum berdampak signifikan terhadap tontonan televisi konvensional. Pelanggan Netflix di Kanada tumbuh dari 3,5 juta pada 2011 menjadi 6 juta pada 2012, dengan pertumbuhan sekitar 7 persen.

Adapun pelanggan televisi konvensional pada 2012 tercatat 12 juta, dengan pertumbuhan 1 persen dibandingkan jumlah pelanggan pada setahun sebelumnya. Kedua data pertumbuhan pelanggan itu merujuk publikasi terbaru dari Canadian Radio-television and Telecommunications Commission.

CRTC menambahkan, saat ini mereka sedang mempertimbangkan perbaikan pada layanan televisi konvensional, termasuk soal harga yang harus dibayar untuk langganan layanan televisi kabel dan satelit, dalam rupa peraturan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com