Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Baru BlackBerry, Irit Produk dan Lawan Arus

Kompas.com - 10/11/2014, 11:43 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Reuters
CEO BlackBerry John Chen menunjukkan smartphone BlackBerry Passport

KOMPAS.com - Setahun setelah bergabung sebagai CEO, bos BlackBerry John Chen kini sibuk memutar otak memilikirkan langkah berikut dalam upaya menyelamatkan perusahaan tersebut.

Salah satu strategi baru yang dipikirkannya adalah menghemat pengeluaran perusaahaan dengan hanya merilis sedikit perangkat.

Belum diketahui model-model apa saja yang akan diperkenalkan oleh BlackBerry di tahun mendatang, tapi Chen mengatakan bahwa pihaknya bakal mengambil kebijakan "melawan arus" dalam merancang smartphone.

"Kami tak mau membuat perangkat general purpose dengan layar sentuh 5 inci," kata Chen sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari Reuters, Minggu (10/11/2014), mengacu kepada kebanyakan smartphone saat ini yang memiliki bentuk serupa.

"Orang di Tiongkok bisa membuat (smartphone seperti itu) dengan harga 75 dollar AS. Saya tak bisa membangun ponsel dengan angka 75 dollar AS," imbuhnya.

Dengan memfokuskan upaya pada sejumlah kecil perangkat andalan yang peluang suksesnya paling besar, BlackBerry berharap bisa mengirit dan mulai mendulang untung.

Contoh perangkat "melawan arus" dari BlackBerry mungkin bisa dilihat dari produk terbarunya, Passport, yang dilengkapi layar 4,5 inci berbentuk persegi dan keyboard QWERTY. Chen mengatakan smartphone berbentuk unik ini mendapat respon positif dari pasar.

Desember mendatang, BlackBerry bakal merilis produk lain bernama Classic yang memiliki bentuk mirip dengan andalannya dulu, BlackBerry Bold.

Berkat Chen, keadaan BlackBerry kini sudah lebih baik dibanding setahun lalu. Tapi, karena profit yang belum stabil, perusahaan asal Kanada ini masih belum "aman". "Begitu kami berhasil membuat perusahaan mulai menghasilkan untung, saya akan lakukan apapun yang saya bisa agar tidak merugi lagi," ujar Chen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com