Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bantah Gerebek Kantor "Gameloft" Yogyakarta

Kompas.com - 11/11/2014, 15:27 WIB
KOMPAS.com - Kapolres Yogyakarta Kombes Slamet Santoso membantah bahwa pihaknya melakukan penggerebekan di Studio 2 PT Gameloft Indonesia, Jalan HOS Cokroaminoto 73, Senin (10/11/2014).

Slamet mengaku, polisi hanya menindaklanjuti laporan masyarakat bahwa di lokasi tersebut telah dijadikan tempat judi online.

"Jadi ada laporan masyarakat, lalu kita tindak lanjuti dengan menerjunkan lima anggota berpakaian preman ke lokasi untuk memastikan. Bukan melakukan penggerebekan," ujar Slamet seperti dikutip TribunNews, Selasa (11/11/2014).

Slamet mengungkapkan, dari hasil pengecekan anggota di lokasi, tidak ditemukan adanya indikasi judi online. Terkait insiden pemukulan terhadap satpam kantor Gameloft, Slamet menegaskan bahwa itu hanyalah salah paham. Sebab, menurut dia, satpam sempat menghalang-halangi anggota yang hendak melakukan pengecekan di lokasi.

"Itu hanya salah paham, saat itu anggota dihalang-halangi. Seharusnya kalau itu legal atau bukan lokasi judi online tidak perlu takut," pungkas Slamet.

Sebelumnya diberitakan, Kapolsekta Wirobrajan, Kompol Aryuniwati kepada Tribunnews membenarkan adanya penggerebekan dadakan tersebut di ruang kerja Gameloft Indonesia di Wirobrajan. Namun memang diakui pihaknya tidak menemukan dugaan perjudian online seperti yang diinformasikan.

"Langkah ini sebenarnya kami lakukan sebagai bentuk antisipasi. Setelah mendapat penjelasan dari penanggungjawab perusahaan, polisi langsung pulang," kilahnya.

Gameloft sendiri adalah pengedar dan pengembang permainan video yang berkantor pusat di Paris, Perancis dengan kantornya yang tersebar di berbagai belahan dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 oleh Guillemot bersaudara yang juga merupakan pendiri permainan video terbesar di dunia, Ubisoft.

Melalui perjanjian dengan berbagai macam operator telepon, pembuat handset, distributor khusus permainan, dan toko online, Gameloft telah menyalurkan permainan di lebih dari 100 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com