Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Big Data" Bisa Atasi Masalah Galian Kabel di Indonesia

Kompas.com - 03/12/2014, 15:00 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi Big Data bukan hanya menjadi konsumsi perusahaan-perusahaan saja. Teknologi ini juga bisa diimplementasikan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Indonesia.

Big Data sendiri merupakan teknologi komputasi yang biasa digunakan kalangan korporasi yang mengacu pada data dalam jumlah sangat besar dan rumit yang tak bisa diproses secara "tradisional".

Dengan data yang diolah dengan tepat, banyak solusi-solusi yang bisa diciptakan untuk menjawab permasalahan sehari-hari, dari kemacetan hingga penyelundupan atau pencurian ikan.

"Di Singapura, negara yang kecil dengan resource yang sedikit, mereka saja sangat concern dengan data," ujar Beno K. Pradekso, CEO Solusi 247 saat dijumpai KompasTekno di sela Konferensi Bigdata Indonesia yang digelar di Yogyakarta, Rabu (3/12/2014).

"Bandingkan dengan Indonesia, negara yg besar dengan banyak problemnya, apa yang akan kita lakukan dengan data?" tanya Beno.

Menurut Beno, berbagai macam data yang dimiliki Indonesia itu sebenarnya bisa dijadikan sebagai sumber untuk menganalisis permasalahan dan mencari solusi.

Ia mencontohkan dari hal yang paling kecil. "Di Jakarta, setiap kali ada galian kabel, pasti ada kabel telepon atau kabel lain yang terputus," katanya.

Hal itu menurutnya bisa terjadi karena kita belum memiliki basis data yang benar dan komplit tentang peta jalur kabel.

Jika data itu dikumpulkan, maka bisa dibuat semacam georadar yang bisa digunakan untuk memetakan jaringan kabel bawah tanah di suatu wilayah. Sehingga, masalah kabel putus saat ada galian.

Dari contoh sederhana itu, hal yang sama juga bisa diimplementasikan ke dalam permasalahan yang lebih tingkanya lebih tinggi lagi, seperti  pencurian ikan, penyelundupan, bahkan hingga kemacetan.

Yang terpenting, menurut Beno, adalah validitas dari data tersebut. Data yang terkumpul harus dicek lagi keabsahannya sebelum dijadikan sebagai bahan yang akan diolah untuk membuat solusi. Selain itu, data yang telah dikumpulkan juga harus terus dicocokkan dengan data yang baru.

"Jadi kalau ditanya soal urgensi, urgensinya sangat penting," kata Beno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com