Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Diretas, Kantor Sony Mundur 12 Tahun

Kompas.com - 19/12/2014, 12:06 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Kelompok yang mengaku sebagai Guardian of Peace  (GOP) berhasil meretas Sony Pictures Entertainment (SPE).  Akibatnya paspor para artis, kumpulan e-mail, laporan keuangan, film-film, dan koleksi password server bocor.

Pasca kejadian tersebut, seorang wanita pegawai SPE menceritakan kantor mereka seperti mundur ke masa lalu.
 
“Kami seperti terjebak pada tahun 1992 di sini,” ujar perempuan yang tak ingin namanya disebut itu, seperti dikutip KompasTekno dari Techcrunch, Kamis (18/12/2014).
 
Meski situasi pasca peretasan berangsur normal dan bisa dikatakan lebih nyaman, tapi ada satu hal yang mengganggu. Menurutnya, mereka bekerja seolah kembali ke zaman sebelum ada internet. Para pekerja harus bergantung pada teknologi kuno untuk menuntaskan pekerjaan baru.
 
E-mail kami sama sekali tidak berfungsi dan tidak ada voice mail sehingga orang-orang saling bicara satu sama lain. Beberapa ada yang harus mengirimkan faks. Mereka pun menggotong printer tua dari gudang untuk memotong cek. Itu semua gila,” ujarnya.
 
Namun dia juga menceritakan ada hal positif dari situ. Situasi yang memaksa para pekerja saling berkomunikasi secara langsung justru memicu keakraban. Dia dan rekan kerjanya pun kini jadi lebih akrab. Manajemen perusahaan pun saat itu menyebarkan nasihat-nasihat tentang konsep komunikasi langsung.
 
“Mereka bilang ini adalah waktunya untuk berkumpul bersama dan berhenti menatap layar ponsel, lalu mulailah bicara satu sama lain. Semua orang pun bisa mulai lebih akrab. Ada lebih banyak orang yang berinteraksi dan berusaha mengenal orang dari departemen lain,” tuturnya.
 
Pemerintah AS telah melakukan penyelidikan mendalam terhadap serangan cyber tersebut. Mereka menolak mengungkapkan hasil penyelidikan, namun peretasan terhadap Sony itu disimpulkan sebagai serangan yang disponsori oleh Korea Utara.
 
Salah satu hal yang mengindikasikan keterlibatan Korea Utara adalah tuntutan peretas agar jaringan bioskop AS tidak menyangkan film The Interview pada musim liburan tahun ini. Film tersebut mengisahkan upaya pembunuhan Presiden Korea Utara, Kim Jong Un.

Beberapa waktu belakangan ini pun sempat beredar sejumlah bocoran mengenai adegan tewasnya pimpinan tertinggi Korea Utara tersebut  di YouTube.

Pemerintah Korea Utara sendiri menampik keterlibatan negara komunis tersebut dalam kasus peretasan Sony Pictures.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com