Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Samsung Bicara soal Pembelian BlackBerry

Kompas.com - 20/01/2015, 13:37 WIB
Deliusno

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hari setelah rumor rencana akuisisi perusahaan BlackBerry, CEO Samsung J.K. Shin akhirnya angkat bicara. Ia mengungkapkan, Samsung memang sedang berdiskusi dengan BlackBerry, tetapi tidak menyangkut rencana pembelian perusahaan.

"Kami ingin bekerja sama dengan BlackBerry dan mengembangkan kemitraan ini, bukan untuk membeli perusahaan (BlackBerry) tersebut," kata Shin, seperti KompasTekno kutip dari The Wall Street Journal, Selasa (20/1/2015).

Sekadar informasi, kemitraan yang dimaksud oleh Shin terkait dengan pengumuman kerjasama pada November 2014 lalu. Kala itu, keduanya telah menjalin sebuah kesepakatan, yang mengizinkan Samsung untuk menggunakan teknologi sistem enkripsi milik BlackBerry pada sistem keamanan Android Knox.

Samsung saat ini sedang berdiskusi untuk memperluas lingkup kerjasamanya dengan BlakcBerry, termasuk kemungkinan penggunaan teknologi lainnya dari BlackBerry di perangkat Samsung. Akan tetapi, tidak dijelaskan apakah kerjasama ini masih terkait dengan Knox atau hal lainnya lagi.

Lebih lanjut, Shin mengungkapkan bahwa pembelian BlackBerry sebenarnya akan melawan strategi perusahaan. Alasannya, perusahaan asal Korea Selatan tersebut sudah memiliki sistem keamanan Knox. Shin pun mengungkapkan kepuasannya terhadap perkembangan Knox.

"Kami puas dengan perkembangan Knox, termasuk kualitas kemanan dan perlindungan yang dihadirkannya, dan tetap berkomitmen kepada Knox untuk jangka panjang," kata Shin.

Menjelang akhir pekan lalu, sebuah berita yang mengejutkan datang dari industri teknologi informasi. Perusahaan elektronik raksasa Samsung dikabarkan sudah melakukan pendekatan untuk membeli BlackBerry.

Dikabarkan, Samsung sudah menyiapkan dana sebesar 7,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 94,3 triliun untuk membeli BlackBerry.

Dalam perkembangannya, baik pihak Samsung maupun BlackBerry menyangkal kabar yang dilansir untuk pertama kalinya oleh media Reuters tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com