Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suntik Meizu, Alibaba Siap Saingi Xiaomi dan Samsung

Kompas.com - 09/02/2015, 17:36 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Alibaba Group dikabarkan telah membeli saham minoritas pembuat smartphone Android Meizu senilai 590 juta dollar atau sekitar Rp 7,4 triliun. Langkah bisnis raksasa belanja online Tiongkok tersebut merupakan perwujudan niatnya untuk memperkuat eksistensi dalam bisnis smartphone.

Alibaba memang telah lama berniat untuk masuk ke dalam bisnis tersebut. Tujuannya bukan membuat perangkat, namun membuka jalan masuk bagi sistem operasi buatannya.

Melalui pembelian saham minoritas tersebut, raja e-commerce Negeri Tirai Bambu jadi bisa menyuntikan sistem operasi buatannya ke smartphone Meizu. Hal ini akan berguna bagi Alibaba untuk menembus pasar smartphone Tiongkok yang dikuasai oleh pemain lokal, seperti Huawei dan Xiaomi serta raksasa global, seperti Apple dan Samsung.

Sebagai gantinya, Meizu memperoleh akses terhadap kanal penjualan Alibaba serta berbagai sumber daya lainnya. Demikian dikutip KompasTekno dari Reuters, Senin (9/22015).

Sebelumnya, pada tahun lalu Alibaba telah membuat kesepakatan kerjasama dengan Meizu. Kesepakatan itu adalah soal pembuatan smartphone yang mengadopsi sistem operasi YunOS buatan Alibaba.

YunOS yang dibuat Alibaba bertujuan menggiring penggunanya menuju ke situs belanja online itu. Namun giringan mereka belum sukses. Terutama dengan adanya dominasi dari Google Android dalam persaingan bisnis smartphone.

Meizu sendiri telah berhasil mendorong jumlah pengapalan produknya. Mulai dari ukuran ribuan unit pada tahun lalu, hingga mencapai dua juta unit pada tiga bulan terakhir 2014. Namun, smartphone Meizu belum dapat bersaing dengan Xiaomi, Lenovo, dan Samsung.

Tiongkok selama ini dikenal sebagai pasar paling besar untuk urusan smartphone. Sekitar 557 juta orang di negara ini mengakses internet melalui jaringan komunikasi mobile. Sayangnya, menurut data pemerintah, dari 557 juta orang tersebut hanya menyerap sekitar 389 juta telepon genggam pada 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com