Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Samsung Diramalkan Bernasib seperti Nokia

Kompas.com - 05/03/2015, 10:59 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com — Kirt McMaster, CEO perusahaan modifikasi software Android, Cyanogen, mengatakan bahwa Samsung bakal bernasib sama seperti Nokia.

Hal tersebut ia ungkapkan saat diwawancara oleh Business Insider, Selasa (3/3/2015). Menurut dia, Samsung bakal kesulitan menjaga dominasi pangsa pasarnya selama lima tahun ke depan.

"Pabrikan lapis satu seperti Samsung nasibnya akan seperti Nokia dalam lima tahun ke depan," ujar McMaster. "Mereka akan dibantai," imbuhnya.

McMaster menambahkan, kasus-kasus seperti itu sudah sering terjadi di industri smartphone. "Tengoklah apa yang terjadi pada Research In Motion (kini BlackBerry), Nokia," ujarnya.

Ia pun mencontohkan apa yang terjadi di India. Di negara itu, vendor lokal Micromaxx delapan bulan lalu berhasil melampaui dominasi Samsung di pasar feature phone.

McMaster pun menyebut vendor-vendor kecil lain akan menjadi ancaman. Ia mencontohkan Blu Products dari Amerika Latin dan Cherry Mobile dari Filipina sebagai ancaman.

"Mereka semua paham pasar lokal dan bagaimana distribusinya dibanding pemain incumbent yang mencoba masuk ke wilayah mereka," ujar McMaster.

Sebelumnya, CEO Motorola, Rick Osterloh, juga sempat meramalkan hal yang sama. Menurut dia, Samsung tak lama lagi akan bernasib sama seperti Siemens, BlackBerry, dan Nokia.

Samsung akan mengikuti siklus tujuh tahunan, di mana dalam kurun waktu tersebut, perusahaan yang telah populer akan mengalami nasib yang tidak menentu.

"Setiap tujuh tahun, ia (perusahaan) yang berada di posisi puncak di pasar akan dilupakan," demikian ujar Osterloh dalam wawancaranya dengan Forbes, Rabu (4/3/2015).

Bisnis smartphone Samsung memang sedang turun. Pendapatannya turun lebih dari 40 persen pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Vendor smartphone asal Korea Selatan itu baru saja meluncurkan dua perangkat unggulan barunya, yaitu Galaxy S6 dan S6 Edge, yang diharapkan mampu menjadi motor pendorong keuntungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com