Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lippo Bakal Garap Layanan Pembayaran ala PayPal

Kompas.com - 20/03/2015, 16:29 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Lippo Group berencana meluncurkan layanan pembayaran online pada kuartal pertama 2016. Selain itu, grup konglomerat ini juga berniat memperluas bisnis digitalnya di Indonesia ke ranah layanan data.

Rencana tersebut diungkap oleh Direktur Lippo Group John Riady. Dia juga menjelaskan, layanan pembayaran yang dimaksud mirip dengan PayPal yang digunakan di Amerika Serikat (AS), namun dengan fitur bernuansa lokal.

Sedangkan dalam hal layanan data, mereka akan mengembangkan fungsi chat serta pemberitaan. Lippo Group juga menyatakan membuka diri untuk tawaran kerjasama yang mempercepat pertumbuhan e-commerce.

Lippo sendiri memiliki infrastruktur yang mampu mewujudkan layanan e-commerce, seperti fiber optik, satelit, data center dan base station untuk jaringan 4G LTE. John mengatakan, mereka akan "fokus pada apa yang bergerak melalui pipa tersebut."

"Semuanya tentang aliran uang, data serta barang. Kami memulai dengan MatahariMall.com yang berkaitan dengan aliran barang, tapi kami juga berniat mengarah pada aliran uang serta data," terangnya, seperti dikutip KompasTekno dari Reuters, Jumat (20/3/2015).

Lippo saat ini telah menggelontorkan 500 juta dollar Amerika Serikat (AS) untuk sebuah online departement store baru dan menambahkan rencana investasi ke layanan digital lainnya.

Online department store bernama MatahariMall.com tersebut diumumkan secara resmi pada Rabu, (25/2/2015) lalu. John mengatakan, targetnya adalah menghasilkan pendapatan sebesar 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 13 triliun dari MatahariMall.com dalam jangka waktu dua tahun ke depan.

Bisnis e-commerce seperti ini bukan sesuatu yang baru bagi Lippo Group. Sebelumnya, mereka pernah merambah bisnis penjualan dalam jaringan melalui situs Lippo Shop yang beroperasi pada kurun 2000-an.

Sayangnya usaha online mereka saat itu kurang berkembang. John menilai kembalinya Lippo ke ranah e-commerce kali ini mengambil momentum yang tepat di tengah pertumbuhan pesat sektor tersebut.

"Ekosistem e-commerce Indonesia juga sudah siap untuk mendukung perkembangan," ujar John dalam kesempatan berbeda.

Ladang E-Commerce Indonesia

Indonesia kini ibarat ladang e-commerce terbesar Asia yang belum digarap. Terutama dengan jumlah populasinya yang tercatat sebagai nomor empat paling banyak di dunia, yaitu pada kisaran angka 253,6 juta jiwa.

Potensi tersebut memikat investor besar dalam usaha mereka menemukan perusahaan lain yang bisa mengulangi kesuksesan Alibaba Group.

Salah satu investor asing yang telah melirik potensi ini adalah SoftBank dari Jepang. Mereka mengucurkan dana sebesar 100 miliar dollar AS sebagai investasi pada marketplace online Indonesia Tokopedia.

Selain potensi, e-commerce di Indonesia terhadang tantangan dari sisi distribusi. Jumlah pulau yang mencapai ribuan, hingga soal pelabuhan dan sistem transportasi sangat berpengaruh dalam persoalan distribusi ini.

"Banyak orang kaya di luar Jakarta atau Jawa. Mereka tidak punya akses ke mall dan menemukan jaket berkualitas. Jadi, kalau kita punya e-commerce, mereka bakal beli online. Banyak sekali permintaan datang dari kota-kota luar Jawa," ujar Adrian Suherman, Co-CEO aCommerce Indonesia perihal potensi e-commerce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com