Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Patenkan Gelang Anti-kanker

Kompas.com - 21/03/2015, 10:49 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Daily Mail
Ilustrasi gelang anti-kanker Google dalam dokumen paten

KOMPAS.com — Skenario penggunaan wearable device alias gadget yang dikenakan di tubuh bisa bermacam-macam, tak melulu sebagai alat penunjuk waktu.

Google, misalnya, belakangan diketahui telah mematenkan sebuah wearable device berupa gelang yang bisa memberikan terapi pengobatan kanker.

Dokumen paten yang dirangkum Kompas Tekno dari Daily Mail, Jumat (20/3/2015), menjelaskan bahwa gelang pintar itu memberikan terapi dengan mengendalikan sejumlah partikel magnet berukuran sangat kecil (nanoparticles) yang beredar di aliran darah dalam tubuh penggunanya.

Partikel-partikel magnet tersebut berperan menyerang sel-sel kanker dan aneka patogen lain yang berkaitan dengan penyakit.

Nanoparticles pertama-tama dimasukkan ke dalam aliran darah pengguna dengan cara disuntik, ditelan, atau dihirup.

Partikel-partikel magnet ini dirancang agar mengenali dan menempel pada molekul tertentu, misalnya molekul sejenis protein yang diduga memicu penyakit parkinson.

Gelang pintar pengendali partikel dikenakan di pergelangan tangan, dekat lokasi pembuluh nadi pengguna. Gelang itu bisa pula dipakai di tempat lain seperti tumit.

Perangkat wearable device ini memancarkan energi seperti gelombang frekuensi radio yang akan menggetarkan dan memanaskan partikel magnet dalam darah sehingga mampu menghancurkan atau melumpuhkan patogen yang menjadi sasaran.

Selain itu, si gelang pintar juga bisa mengukur tekanan darah, denyut nadi, temperatur kulit, serta menampilkan informasi waktu berupa jam dan tanggal seperti jam tangan.

Tetapi, masih butuh waktu lama sebelum alat dalam paten tersebut benar-benar terwujud karena gelang pintar Google mesti melewati serangkaian uji teknis dan regulasi. Produk jadi yang bisa dipakai oleh dokter diprediksi baru akan muncul paling cepat dalam waktu lima tahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com