Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Sebut Titik Terang 4G Tahap Dua

Kompas.com - 02/04/2015, 10:16 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca terbitnya Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia (Menkominfo) mengenai alokasi frekuensi 1.800 MHz, empat operator telekomunikasi membahas metode migrasi untuk penataan kanal. Kini, pembahasan tersebut sudah mencapai titik terang.

"Insya Allah bulan ini selesai. Keputusannya, mudah-mudahan bisa di tengah April," ujar Menkominfo Rudiantara saat ditemui di Raffles Hotel usai acara ramah tamah dengan Hasnul Suhaimi, Rabu (1/4/2015).

Dia menjelaskan skenario penataan tetap dilakukan per cluster atau wilayah. Sementara migrasi kanal di masing-masing cluster tersebut nantinya dilakukan dengan metode step-wise, yang mengkombinasikan metode direct, indirect dan antara keduanya.

Metode direct yang dimaksud berarti migrasi frekuensi dilakukan serempak pada suatu cluster, sedangkan indirect berarti migrasi tersebut dilakukan bertahap dengan menyediakan kanal kosong untuk transisi.

"Ada 42 cluster. Di cluster-nya itu awalnya ada metode direct dan indirect, sekarang ada step-wise. Itu mungkin ada yang menggunakan direct, ada yang indirect ada juga di antaranya. Tergantung operatornya saja," ujar Rudiantara.

"Kita percaya pada operator. Kalau menurut saya operator sudah bagus, mereka tidak melihatnya sebagai masing-masing kepentingan operator melainkan kepentingan industri. Karena kita kan sepakat bahwa broadband itu memang harus menjadi tujuan kita," pungkasnya.

Sebelumnya Rudiantara sempat mengingatkan bahwa pengguna layanan telekomunikasi punya kemungkinan merasakan gangguan saat berlangsung proses migrasi. Misalnya dalam hal penurunan kualitas jaringan.

Skenario penataan per cluster dilakukan untuk meminimalisir gangguan itu. Pertimbangan pemilihan cluster pun didasarkan pada wilayah yang implikasinya ke pelanggan cenderung minim, efisien, dan bisa dilakukan dengan cepat.

"Prinsipnya tiga. Pertama kecepatan, kedua efisiensi, ketiga adalah menghindari kemungkinan refarming lagi," ujarnya usai Rapat Dengar Pendapat dengan DPR awal tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com