Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan "Online" Orang Indonesia Jadi Panutan

Kompas.com - 10/04/2015, 10:35 WIB
Wicak Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa hal internet Indonesia sering disebut tertinggal, atau bahkan terbelakang. Hal ini misalnya terkait kualitas jaringan atau kapasitas bandwidth.

Tetapi, kalau soal kebiasaan mengakses internet, orang Indonesia disebut sebagai panutan dan trend setter.

"Persepsi bahwa pengguna internet Indonesia itu terbelakang adalah hal yang salah, justru pengguna di Indonesia itu yang jadi trend setter global," kata Anand Tilak, Country Head Facebook Indonesia dalam diskusi dengan media di Jakarta, Kamis (9/4/2014).

Mengutip studi Milward Brown, Anand mengatakan bahwa orang Indonesia menghabiskan waktu lebih banyak mengakses smartphone daripada menonton televisi.

Orang Indonesia dikatakan mengalokasikan 181 menit di smartphone dibanding 131 menit untuk televisi. Menyusul kemudian laptop (117 menit) dan tablet (110 menit).

Anand mengatakan, adalah salah jika orang mengira Jepang atau Korea Selatan bisa jadi acuan konsumsi media masa depan. Justru Indonesia-lah, ujarnya, yang harus dilihat.

Facebook, ujarnya, menjadi salah satu yang paling banyak diakses. Ia mengutip studi IAB Nielsen yang menyebutkan bahwa, di Indonesia, satu dari setiap empat menit di ponsel digunakan untuk mengakses Facebook.

Salah satu yang jadi perhatian Facebook adalah di masa Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden tahun 2014. Dari data internal Facebook, ujar Anand, ada lebih dari 200 juta interaksi terkait pemilu.

Dari jumlah itu, dua pertiganya adalah dari pengguna berumur kurang dari 34 tahun.

"Tahun 2014 itu juga ternyata adalah tahun di mana jumlah pemilih yang datang ke TPS mengalami peningkatan besar. Salah satu alasannya, anak muda merasa memiliki hubungan yang dekat dengan isu-isu sosial seputar Pemilu," katanya.

Di hari Pemilu, ia melanjutkan, Facebook juga memasang pengingat untuk mengajak pengguna di Indonesia ke TPS. "Dalam sehari, (ajakan) kami menjangkau jutaan orang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com