Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Touchten: Startup Itu seperti Kegiatan Religi

Kompas.com - 15/04/2015, 09:39 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuat startup, layaknya menjalani sebuah keyakinan religius. Setidaknya, begitu pendapat CEO Touchten Anton Soeharyo berdasarkan pengalamannya membesarkan perusahaan rintisan digital yang bergerak di pembuatan game itu.

Anton mengibaratkan usaha mendirikan dan mengelola startup sebagai suatu tindakan religius. Pasalnya, tujuan yang dicapai oleh usaha rintisan digital dan ibadah keagamaan sama-sama tidak berujud materi dan ada di masa yang akan datang.

Bagi startup, itu adalah kesuksesan yang bisa jadi berupa investasi, perusahaan yang membesar atau hal lain yang belum tentu ujudnya.

"Karena itu bikin startup itu butuh keberanian. Ini ya seperti leap of faith, kalau menurut saya seperti religi. Bagaimana kita mengajak orang untuk jalan bareng ke masa depan yang belum keliatan wujudnya," ujar Anton kepada KompasTekno saat ditemui di sela-sela konferensi startup Echelon Indonesia, Selasa (14/4/2015).

Keberanian untuk memulai, lanjut pria berkacamata itu, adalah satu hal penting lain bagi usaha mendirikan startup. Masalahnya, ketika memiliki ide, orang kerap berpikir banyak hal yang sebenarnya justru menghambat.

"Ketika ada ide ya langsung dijalani saja. Jangan khawatirkan soal macam-macam. Misalnya ketika mau membuat aplikasi atau situs berita, langsung saja buat. Kalau membuat situs atau game, jangan dulu terlalu memikirkan soal PT dan lainnya, meskipun ketika jadi nanti tetap mesti ada legal yang dipenuhi. Tapi mulailah dulu," terangnya.

"Soal sumber daya manusia pun, pertama-tama carilah rekan atau co-founder yang mau tidak digaji dulu. Dia baru bisa mendapat gaji nanti saat usaha yang dibuat sama-sama itu untung," imbuh Anton.

Jangan cari uang

Mendirikan startup sendiri, kadang terlihat sebagai tindakan yang bisa mendatangkan banyak uang dengan mudah. Bahkan, tak jarang orang yang menganggap dirinya bisa menjadi petinggi dengan berbagai kemudahan ketika memiliki usaha rintisan.

Anton pun mewanti-wanti agar anak muda yang ingin mendirikan startup menepis angan-angan seperti itu. "Jangan bikin startup cuma karena mencari uang," tegasnya.

"Jangan pula karena persepsi bahwa jadi bos itu enak. Sebenarnya, ketika jadi bos, Anda mesti memikirkan gaji orang lain, bagaimana cara mendapatkan uang untuk menggaji pegawai," imbuh pria berkamacata ini.

Idealnya, sebuah startup didirikan sebagai jawaban sebuah masalah. Jangan sampai anak muda mau mendirikan startup tapi tidak tahu apa yang sebenarnya akan diperbuat.

"Harus ada satu problem yang mau di-solve, itu mesti problem besar. Misalnya masalah Jakarta macet, cari solusinya. Setelah menemukan solusi untuk masalah sebesar itu, soal mencari uang ya itu akan datang dengan sendirinya," tutup Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com