Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cyanogen Resmi "Ceraikan" OnePlus

Kompas.com - 29/04/2015, 11:33 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Cyanogen resmi "menceraikan" OnePlus dan membuat produsen ponsel itu harus mencari sistem operasi alternatif. Vice President of Engineering Cyanogen Steve Kondik mengatakan alasan perceraian itu adalah perbedaan visi antara mereka.

Salah satu hal yang jadi sorotan adalah perseteruan kedua rekan ini saat peluncuran OnePlus One di India, tahun lalu. Saat itu, Cyanogen menandatangani kerja sama eksklusif dengan Micromax dan membuat OnePlus harus terblokir dari India selama beberapa waktu.

"Ini mungkin hal terakhir yang Anda lihat pada kerja sama kami. Kedua perusahaan baru ini sama-sama ingin melakukan hal gila, banyak orang yang jadi berseberangan," ujar Kondik.

Dilansir KompasTekno dari Android Authority, Rabu (29/4/2015), Chief Executive Officer Cyanogen Kirt McMaster menyatakan kekecewaannya mengenai akhir kerja sama mereka. Dia merasa keberadaan Cyanogen dalam OnePlus membuat ponsel Tiongkok itu laku keras.

"Tanpa Cyanogen, OnePlus tidak akan selaku ini di pasar internasional. OnePlus telah membangun brand mereka dengan menumpang di punggung Cyanogen," ujar McMaster.

"OnePlus berhasil mengapalkan ponsel dalam jumlah yang wajar, tapi mereka bukan apa-apa bila dibandingkan dengan rekan kami yang bisa dilakukan beberapa rekan kami yang lainnya. Kami bekerja sama dengan rekan yang bisa bertindak lebih cepat," imbuhnya.

Dengan demikian masalah "perceraian" tersebut tampaknya tidak memperngaruhi eksistensi Cyanogen. Pembuat sistem operasi alternatif itu tetap akan hidup dalam perangkat genggam buatan produsen berskala internasional lainnya.

Sementara itu OnePlus pun belum patah arang. Mereka telah mengembangkan Oxygen OS sebagai pengganti sistem operasi Cyanogen. Selanjutnya, sistem operasi hasil pengembangan sendiri itu akan diadopsi oleh perangkat-perangkat genggam OnePlus berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com