Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Powerwall, Baterai Pengganti Listrik Rumah

Kompas.com - 04/05/2015, 19:06 WIB
Deliusno

Penulis

Sumber The Verge
KOMPAS.com - Tesla terus mengembangkan sayapnya. Tidak hanya mengembangkan mobil listrik saja, perusahaan asal AS itu mulai membuat produk baru, baterai rumahan yang bisa difungsikan sebagai sumber listrik mandiri.

Baterai pengganti listri rumah tersebut kini sudah diperkenalkan dan mulai bisa dipesan di pasar AS. Nama produknya adalah Powerwall.

Seperti namanya, Powerwall merupakan sebuah baterai berjenis lithium-ion yang didesain untuk ditempelkan atau dipasang di tembok rumah. Baterai tersebut berfungsi sebagai sumber listrik mandiri sehingga pengguna tidak perlu terhubung ke layanan listrik di suatu negara, seperti PLN contohnya.

Sistem baterai ini juga bisa terhubung ke internet. Menurut Elon Musk, CEO Tesla, dengan kemampuan itu, Powerwall bisa digunakan untuk membuat sebuah "jaringan listrik mikro yang pintar".

"Semuanya adalah sebuah sistem yang bekerja," kata Musk, seperti KompasTekno kutip dari The Verge, Senin (4/5/2015).

Powerwall bakal hadir dalam dua versi kapasitas listrik, yakni 10 kWh dan 7 kWh. Dengan kapasitas listrik tersebut, Powerwall seharusnya tidak bisa digunakan sebagai sumber listrik utama.

Akan tetapi, ia bisa difungsikan sebagai daya listrik cadangan di kala darurat. Pihak Tesla sendiri, melalui situs resminya, menyontohkan penggunaan Powerwall ini saat siang hari.

Kala itu, menurut Tesla, listrik tidak terlalu banyak digunakan sehingga Powerwall cocok untuk digunakan. Kimbal Musk, anggota dari direksi Tesla, mengklaim, dengan menggunakan Powerwall, sebuah rumah bisa menghemat hingga 25 persen tagihan listrik.

Untuk mengisi baterai ini, Powerwall memang tidak perlu dihubungkan ke sumber listrik. Perangkat berbentuk kotak ini memanfaatkan cahaya matahari atau tenaga surya untuk mengisi baterai.

Harga dari Powerwall masih sangat tinggi. Untuk kapasitas 10 kWh, perangkat ini dijual seharga 3.500 dollar AS atau sekitar Rp 45 juta. Sementara, kapasitas 7 kWh dijual 3.000 dollar AS atau sekitar Rp 39 juta.

Belum diketahui apakah Powerwall akan masuk ke Indonesia atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com