Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situsnya Diretas, Ini Kata Pengawas Internet Indonesia

Kompas.com - 25/05/2015, 13:14 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Hari Senin (25/5/2015), situs resmi Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure ID-SIRTII menjadi korban kejahilan hacker.

Akibatnya, laman muka situs yang beralamat di www.idsirtii.or.id itu tak bisa diakses seperti biasa. Apa yang sedang terjadi?

"Ini model serangan yang disebut dengan DNS hijacking," terang Ketua ID-SIRTII Rudi Lumanto mengenai kejadian yang menimpa situs online lembaganya, ketika dihubungi Kompas Tekno siang ini.

DNS hijacking adalah praktik mengalihkan trafik yang menuju sebuah situs dengan cara memodifikasi database IP di server DNS. Dalam hal ini, Rudi mengatakan bahwa domain ID-SIRTII dikelola oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).

"Kalau terjadi perubahan dalam datanya di server mereka (PANDI), maka akses ke domain ID-SIRTII bisa dibelokkan," lanjut Rudi, sambil menambahkan bahwa situs ID-SIRTII sudah mengalami gangguan sejak Senin (25/5/2015) dini hari.

Oik Yusuf/ Kompas.com Situs ID-SIRTII bisa tetap diakses dengan mengetikkan alamat IP secara langsung di kolom URL

Berdasarkan pantauan Kompas Tekno, hingga sekitar pukul 12.00 siang tadi, pengunjung yang hendak mengakses situs ID-SIRTII masih dibelokkan ke laman hacker yang berisi gambar sosok tanpa wajah dengan jaket abu-abu, di atas latar belakang berwarna hitam.

Rudi menyarankan pengunjung yang ingin mengakses situs ID-SIRTII agar membersihkan cache browser terlebih dahulu, agar tidak dibelokkkan ke laman hacker.

Alternatifnya situs ID-SIRTII tetap bisa diakses secara normal dengan mengetikkan alamat IP secara langsung di kolom URL pelanggan. Alamat IP untuk domain www.idsirtii.or.id adalah http://203.34.118.11.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab melakukan DNS Hijacking terhadap situs lembaga yang bertugas melakukan pemantauan, deteksi dini, dan peringatan dini mengenai ancaman melalui internet di Indonesia itu. "Lagi dilacak," tandas Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com