Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paten Samsung Tampilkan Ponsel yang Berubah Jadi Laptop

Kompas.com - 27/05/2015, 09:58 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber SlashGear

KOMPAS.com - Paten terbaru milik Samsung menunjukkan suatu perangkat genggam unik. Perangkat tersebut merupakan phablet atau ponsel berukuran jumbo, namun penggunanya bisa mengoperasikannya sebagai laptop.

Menurut rancangan paten dari tahun 2014 itu, laptop yang dimaksud memiliki satu docking khusus untuk meletakkan phablet Android. Namun laptop ini sebenarnya hanya berupa cangkang yang tidak dapat digunakan tanpa keberadaan phablet.

Sedangkan phablet yang dimaksud dirancang memiliki dua sistem operasi, yaitu Android dan Windows. Ketika phablet Android ini masuk ke dalam slot docking, maka sistem operasinya akan otomatis beralih ke Windows.

Phablet yang berada di slot docking pun bisa diubah menjadi panel sentuh, mirip pada laptop konvensional. Kemungkinan lainnya, mereka juga bisa merancangnya sebagai layar kedua yang menjalankan sistem operasi Android secara bersamaan.

Sistem operasi yang dapat digunakan, menurut rancangan paten itu, tidak terbatas pada kombinasi Android-Windows saja. Sebenarnya, Samsung bisa saja menyematkan sistem operasi Tizen atau lainnya.

Seperti dikutip KompasTekno dari Slashgear, Selasa (26/5/2015), ide utama paten ini adalah menciptakan sebuah perangkat genggam yang enak dipakai bekerja, namun tetap menunjang mobilitas penggunanya.

Ide untuk menggarap perangkat seperti ini sebenarnya bukan hal baru bagi Samsung. Raksasa elektronik Korea Selatan tersebut juga pernah menggarap kombinasi tablet-laptop bernama ATIV Q. Pada perangkat genggam yang dimaksud, mereka mengombinasikan sistem operasi Android 4.2 dan Windows 8.

Ada juga vendor lain yang menggarap ide serupa, misalnya Asus yang membuat Transformer Book Duet berisi sistem operasi Android 4.1 dan Windows 8.1.

Sayangnya, perangkat bersistem operasi ganda tersebut kurang bergaung di pasaran. Sempat beredar desas-desus bahwa Google, Microsoft atau bahkan keduanya tidak setuju dan berusaha menghambat perkembangan perangkat semacam itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SlashGear
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com