Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Iran Haram Pakai Smartphone untuk Kerja

Kompas.com - 16/06/2015, 10:05 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber yahoo news

KOMPAS.com - Bila sebagaian besar orang menganggap smartphone yang terhubung cloud terasa memudahkan, pemeritah Iran justru menganggapnya sebagai ancaman. Baru-baru ini Negeri Para Mullah itu megharamkan Pejabat pemerintahnya memakai smartphone ketika bekerja.

Salah satu alasannya adalah data dari smartphone biasanya akan disalin dan disimpan dalam cloud. Data tersebut pun tidak dapat dihapus, meski tak bisa diakses.

Mereka pun membuat larangan itu untuk mengurangi potensi kebocoran data. Tapi, tak semua orang di Iran kemudian tidak boleh pakai smartphone.

Menurut Head of Iran Civil Defence Organisation Jalali, pemberlakuannya pun dibatasi pada pejabat yang memiliki akses terhadap informasi rahasia saja.

Selain untuk urusan kantor, pejabat pemerintah tetap diperbolehkan menggunakan smartphone untuk kehidupan pribadinya.

Tak mengherankan bila Iran tampak begitu ketakutan pada smartphone. Sekitar April lalu, mereka diserang oleh peretas yang menginginkan informasi mengenai kegiatan nuklir.

Saat itu peretas menggunakan virus komputer untuk masuk ke dalam situs tiga hotel mewah di Swiss dan Austria. Hotel tersebut merupakan lokasi negosiasi nuklir Iran dengan enam kekuatan besar dunia, yaitu Amerika Serikat (AS), Rusia, Tiongkok, Inggris, Perancis dan Jerman.

Dilansir KompasTekno dari Yahoo News, Senin (15/6/2015), kini Swiss dan Austria masih menyelidiki siapa yang berusaha memata-matai mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber yahoo news
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com