Video di Twitter Bakal seperti Facebook dan Instagram

Isu pemutar video secara otomatis di Twitter sudah beredar sejak beberapa bulan lalu. Layanan berlogo burung tampaknya ingin mengikuti jejak Facebook dan Instagram yang terlebih dahulu memungkinkan fitur video langsung putar tersebut.

Kecenderungan media sosial berbondong-bondong memperkuat layanan videonya tak lepas dari peluang keuntungan yang ditawarkan. Beberapa penelitian menunjukkan pertumbuhan video streaming bakal makin masif.

Firma penelitian pemasaran eMarketer memprediksikan, iklan video mobile di Amerika Serikat bakal bertumbuh dari 7, 8 miliar dollar AS (Rp 104 triliun) tahun ini, menjadi 10 miliar dollar AS (Rp 133 triliun) tahun depan.

Ericsson Mobility Report yang baru saja dirilis juga menyebut, perilaku pengguna internet untuk streaming video bakal naik hingga 13 kali lipat di tahun 2020.

Disinyalir, Twitter bakal menarik iuran bagi para pengiklan ketika pemutakhiran layanan videonya telah 100 persen dinikmati pengguna mobile.

Boros data

Fitur baru ini akan menyedot data yang lebih besar, untuk itu Twitter telah menyediakan beberapa pilihan sebagai solusnyai. Pengguna bisa mematikan setelan pemutar video dan GIF otomatis melalui penyetelan mikroblog tersebut.

Dilansir KompasTekno, Rabu (17/6/2015) dari Engadget, pengguna akan diberi tiga pilihan di versi iOS. Yakni memutar otomatis video, memutar otomatis video hanya ketika terkoneksi dengan WiFi, atau sama sekali tak ingin memutar otomatis video.

Untuk versi desktop, pengguna tinggal mengklik ikon profil dan tekan pilihan penyetelan. Setelahnya, tandai pilihan untuk memutar otomatis atau tak memutar otomatis video.