Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Indonesia Mulai Gandrungi Snapchat

Kompas.com - 23/06/2015, 11:43 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Snapchat mulai digandrungi pengguna internet di Indonesia. Aplikasi berbagi video dan foto yang dirilis sejak 2011 tersebut perlahan mulai banyak dipakai di Tanah Air, khususnya para remaja.

Salah satu indikasinya, Snapchat banyak jadi pembicaraan di Twitter. "Minta ID Snapchat dong," begitu rata-rata hasil pencarian terkait Snapchat pada obrolan Twitter pengguna Indonesia. 

Menurut pengguna aktif Snapchat, Galih Soedirdjo, aplikasi tersebut memenuhi kebutuhan remaja kekinian yang ingin selalu terkoneksi.

"Sebagai generasi millennial yang narsis dan fomo (fear of missing out), Snapchat cocok buat aku,'' kata remaja 19 tahun ini pada KompasTekno, Selasa (23/6/2015). 

Galih mulai bermain Snapchat sejak tahun lalu. Kala itu, pengikutnya masih sedikit karena minat remaja lebih dominan ke Instagram dan Path.

Namun, mahasiswa Universitas Indonesia ini mengklaim Snapchat mulai mengejar setelah ketertinggalannya atas media sosial terdahulu. Setidaknya, itu yang terjadi di lingkaran pertemanan Galih. "Teman aku banyak banget yang pakai Snapchat. Hampir semuanya, deh," ia menandaskan.

Akun Snapchat Galih telah diikuti 500 pengguna. Ia mengaku kebanjiran pengikut setelah mempromosikan akunnya ke Ask.fm dan Instagram. Menurut pantauan KompasTekno, kebanyakan obrolan tentang Snapchat di Twitter memang berasal dari perbincangan Ask.fm yang ditautkan ke media sosial berlogo burung itu.

Fatimah Kartini Bohang Beberapa contoh konten yang diunggah ke Snapchat

Catrina Sinaga, gadis 21 tahun yang baru sepekan bermain Snapchat, punya opini sendiri terkait aplikasi berlogo hantu tersebut. Menurut dia, Snapchat lebih seru karena kemampuannya menghapus unggahan video dan foto dalam 10 detik.

"Semua yang konyol seakan dilegalkan. Nggak ada tekanan juga untuk suka atau nggak suka dengan unggahan orang," ia menuturkan.

Hal tersebut diamini Sekar Harumningtyas. Mahasiswi UI ini merasa "tak bersalah" jika sering mengunggah video dan foto. Tak perlu juga pikir panjang atas konten yang ingin dibagi. Toh konten tak akan lama bertengger dan dilihat pengguna lain. "Selalu ada konten baru yang menggantikan konten lama. Seru aja," katanya.

Hal ini pula yang dinilai Galih sebagai keunggulan Snapchat dibandingkan Instagram dkk. "Aku nggak malu kalau selfie kebanyakan (di Snapchat)," ia mengimbuhkan.  

Perlu diketahui, berbagi video atau foto personal lewat Snapchat hanya akan bertahan selama 10 detik. Setelahnya, konten akan terhapus otomatis. Pada konten yang dibagi, pengguna juga bisa menyematkan tulisan dan coretan warna-warni.

Jika ingin video dan foto lebih tahan lama, pengguna bisa membaginya dalam bentuk "Story". Ini adalah penggalan-penggalan unggahan yang dibagi ke semua teman dan bertahan hingga 24 jam sejak dibagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com