Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Ford, Silicon Valley, dan Angkot Jakarta

Kompas.com - 24/06/2015, 13:09 WIB
Wicak Hidayat

Penulis

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Ford, yang lebih dikenal sebagai perusahan kendaraan bermotor, juga punya pusat riset di Silicon Valley. Pusat riset itu bernama Ford Research and Innovation Center Palo Alto.

"Pusat riset itu akan menjadi pusat inovasi mobilitas terbesar di Silicon Valley," kata Mark Fields, CEO Ford saat membuka gelaran Further With Ford 2015.

Gelaran itu menggarisbawahi rencana Smart Mobility dari Ford. Ini adalah bagian dari rencana jangka panjang membawa Ford ke level berikutnya dalam hal konektivitas, mobility, kendaraan otonom, pengalaman pelanggan, dan big data.   

Fields mengatakan Ford ingin dipandang sebagai perusahaan otomotif dan mobilitas. Mobilitas, ujarnya, bukan hanya soal pergerakan dari satu titik ke titik berikutnya tapi juga soal kemajuan manusia.

Beberapa eksperimen, ujar Fields, telah dilakukan Ford dalam mewujudkan rencana itu. Misalnya eksperimen bernama Dynamic Shuttle yang digelar di New York dan London. Eksperimen ini menyediakan jasa antar jemput dari titik ke titik bagi para pekerja.

Selain itu, ia juga mengatakan, Ford bakal terlibat dalam program berbagi mobil antar-pengguna (peer-to-peer car sharing). Ini adalah layanan sewa mobil yang memungkinkan pemilik mobil menyewakan mobilnya ke pengguna lain.

"Sebut saja ini AirBnB untuk mobil," kata Fields, meminjam gaya startup di Silicon valley kalau menjelaskan sebuah produk baru.

Saat ditemui wartawan KompasTekno, Wicak Hidayat, seusai keynote speech-nya, Fields mengaku melihat potensi penerapan kedua teknologi itu di kota-kota seperti Jakarta.

Saat ini, ujar Fields, Ford masih fokus eksperimen Smart Mobility di kota-kota tertentu, termasuk di beberapa kota di negara berkembang. Ke depannya, tidak tertutup kemungkinan digelar sebuah eksperimen di Jakarta.

"Layanan berbagi kendaraan, saya kira ada potensi untuk bisa berjalan di Jakarta," ujar Fields.

Ia mencontohkan, saat ini di Jakarta seperti kota negara berkembang lainnya memiliki sistem transportasi yang menggunakan mobil yang disebutnya combi. Combi adalah istilah di Amerika Latin untuk transportasi sejenis angkot dan omprengan.

"Pengusaha setempat mencoba memenuhi kebutuhan transportasi umum yang belum ada dengan mengubah kendaraannya menjadi combi. Itu satu area yang mungkin Ford bisa lihat, dan terlibat di dalamnya," ujar Fields.  

Tentunya keterlibatan yang dimaksud Fields bukan berarti Ford mau bisnis angkot atau omprengan di Jakarta. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah menggelar eksperimen terkait hal itu.

Eksperimen yang digelar Ford di berbagai kota di dunia menjadi sarana belajar perusahaan itu untuk menemukan seperti apa tren mobilitas yang akan datang. Mereka juga mengumpulkan data yang kemudian bisa digunakan dalam riset.

Namun demikian, Fields belum menjanjikan apakah pihaknya memang akan menggelar sesuatu di Jakarta. Saat ini ada setidaknya 25 eksperimen yang sedang dijalankan Ford di seluruh dunia.

Saat ditanya soal Jakarta yang dikenal dengan kemacetannya, Fields hanya tersenyum dan mengatakan: "Ya, soal (macet) itu, kami juga masih mencari solusinya!"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com