Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Indonesia, Pasar Kamera Mirrorless Masih Kecil

Kompas.com - 01/07/2015, 12:28 WIB
Oik Yusuf

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perlahan tapi pasti, popularitas kamera digital jenis mirrorless merangkak naik. Kamera yang tak ubahnya DSLR tanpa cermin dan jendela bidik optis ini mulai diminati lantaran menawarkan bentuk relatif ringkas dan ringan.

Canon Division Manager PT Datascrip Sintra Wong selaku distributor produk-produk Canon  pun mengakui bahwa kamera mirrorless di Indonesia mulai berangsur tumbuh.

Meski demikian, dia mengatakan bahwa pasar kamera tipe ini masih kecil dibandingkan kamera DSLR tradisional.

“Tahun ini, pasar kamera interchangeable lens (dengan lensa yang bisa dilepas, termasuk DSLR dan mirrorless) sekitar 300.000 unit. Dari angka tersebut, mirrorless mengambil porsi sekitar 10 persen atau 30.000 unit untuk semua merek,” kata Sintra memberi perkiraan, saat ditemui usai acara peluncuran kamera mirrorless Canon EOS M3 di Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Mengapa kamera mirrorless belum “sebesar” DSLR? Sintra beralasan bahwa para pemula yang baru menekuni fotografi di Indonesia masih cenderung memilih DLSR sebagai kamera pertama.

“Karena itulah, otomatis pangsa pasarnya pun masih lebih besar DSLR dibandingkan mirrorless,” imbuh dia.

Sintra melanjutkan bahwa kamera mirrorless seri EOS M dari Canon sendiri masih belum memberi kontribusi signifikan terhadap penjualan kamera digital PT Datascrip. Ini karena di Indonesia Canon hanya memiliki satu model kamera mirrorless, yakni EOS-M generasi pertama.

Adapun kamera EOS-M generasi kedua tidak dipasarkan di Indonesia karena Sintra memandang kamera tersebut tidak menawarkan peningkatan berarti dibanding model terdahulu, sementara harganya lebih mahal.

Sebaliknya, EOS M3 yang merupakan mirrorless generasi ketiga dari Canon menyajikan sejumlah perbaikan, seperti penambahan handgrip dan teknologi autofokus baru.

Harganya yang dipatok di kisaran Rp 6 juta pun relatif bersahabat dibandingkan kamera sejenis sehingga Datascrip berani mematok target angka penjualan 4.000 unit dari saat EOS M3 mulai dipasarkan pada Juli mendatang hingga akhir tahun 2015.

Fokus seri “SX” dan “G”

Di segmen kamera saku, Sintra mengatakan fokus bisnis pihaknya kini telah bergeser dari kamera pocket kelas menengah bawah ke produk-produk “premium” dari seri Canon PowerShot SX dan PowerShot G.

Hal ini disebutnya untuk menyiasati segmen kamera saku yang makin tergerus oleh hadirnya smartphone berkamera.

Kamera compact kelas premium, menurut Sintra, masih menawarkan kelebihan tersendiri dibandingkan smartphone sehingga memiliki peluang lebih besar untuk tetap dilirik konsumen.

“Kamera seri PowerShot SX, misalnya, memiliki kapabilitas super zoom optis yang hingga kini sulit diperoleh di smartphone,” katanya mencontohkan.

Canon kini memiliki beberapa produk yang duduk di kelas kamra saku “premium”, seperti PowerShot SX60HS, PowerShot G16, dan PowerShot G1X Mark II. Banderol harganya bisa mendekati kisaran Rp 8 juta seperti pada PowerShot G1X Mark II.

Kendati demikian, Sintra menambahkan bahwa PT Datascrip akan tetap menggarap segmen produk kamera saku kelas bawah dengan kisaran harga Rp 1 juta. Ini karena segmen itu disebutnya masih memberi kontribusi besar terhadap volume penjualan.

“Kamera-kamera yang sekedar ‘point-and-shoot’ seperti itu pangsa pasarnya masih besar, lebih 50 persen dari total pasar kamera saku,” ujarnya.

Kembali ke segmen premium, PT Datascrip berencana menambah jajaran produk, termasuk dengan menghadirkan model terbaru superzoom premium PowerShot G3X yang menurut Sintra akan datang ke Indonesia tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com