Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Jadi "Sales" Aplikasi Buatan Lokal

Kompas.com - 09/07/2015, 15:33 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ridwan Kamil siap memasarkan aplikasi buatan lokal untuk unjuk gigi di skala internasional. Wali Kota Bandung yang ditunjuk sebagai Ketua Asia Africa Smart City Alliance ini optimis karya lokal bisa diminati negara lain.

"Negara-negara lain, saya tunjukin aplikasi buatan anak Bandung, banyak yang tertarik," kata Ridwan pada jumpa pers IDByte dan Bubu Awards, Rabu (8/7/2015) di Kampus Binus JWC, Senayan, Jakarta.

Menurutnya, kota-kota di negara berkembang sedang gencar mengimplementasikan konsep Smart City. Ini menjadi peluang besar bagi anak muda kreatif untuk mengembangkan gagasan melalui aplikasi yang mempermudah kehidupan perkotaan.

Sebab, masalah perkotaan di setiap negara dinilai tak jauh berbeda. Jadi, aplikasi yang diterapkan untuk menyelesaikan masalah perkotaan di Indonesia bisa pula digunakan untuk menyelesaikan masalah di kota-kota negara lain.

Khusus di Bandung, saat ini ada 200 aplikasi buatan anak lokal yang mempermudah pelayanan publik. Ditargetkan ke depan bakal ada setidaknya 300 aplikasi yang terealisasi.

"Singapura sudah punya 1600 aplikasi. Kalau di Bandung kan ada 30 dinas. Kalau tiap dinas punya 10 aplikasi yang membantu layanan publik kan sudah sekitar 300 aplikasi. Itu yang kita kejar," ia menuturkan.

Salah satu aplikasi andalan yang dipamer Ridwan adalah "Tombol Panik" yang segera bisa diunduh warga Bandung di toko aplikasi Google Play Store. Tombol panik yang biasanya digunakan di beberapa objek vital seperti bank, minimarket dan tempat lainnya yang rawan kejahatan, nanti bisa dimiliki perorangan. Tombol tersebut nantinya akan langsung terkoneksi dengan polsek-polsek terdekat.

Cukup menekan layar ponsel tiga kali, pengguna berarti meminta pertolongan. Alarm akan bunyi ke ponsel keluarga pengguna dan ke Command Center Bandung. Tak lebih dari lima menit, petugas akan segera menghampiri lokasi pengguna.

Diketahui, sejak empat bulan terakhir, Bandung telah mengoperasikan Bandung Command Center untuk mengawasi dan meningkatkan layanan publik. Ini adalah langkah awal untuk menjadikan Bandung sebagai pusat percontohan Smart City di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com