Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: "Tombol Panik" Bisa Diunduh di Play Store

Kompas.com - 10/07/2015, 13:26 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Aplikasi "Tombol Panik" yang dijanjikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, akhirnya resmi diluncurkan hari ini, Jumat (10/7/2015). Hal tersebut diungkapkan melalui akun Twitter @ridwankamil.

"Besok, kami launching aplikasi Tombol Panik. Unduh di Google Play Store. Register nomor HP. Pijit layar 3 kali, bantuan polisi datang," begitu kicauan yang diunggah kemarin malam, Kamis (9/7/2015).

"Tombol Panik" dapat digunakan warga Bandung saat keadaan darurat, seperti kecelakaan atau perampokan. Aplikasi Android ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk melindungi dirinya dari pembegalan yang sempat marak di Kota Kembang.

Untuk menggunakan "Tombol Panik", pengguna diminta mengunduh aplikasi bernama X-Igent Panic Button di Google Play Store atau melalui tautan ini.

Selanjutnya, pengguna diminta untuk mengisi kelengkapan data. Yakni nama lengkap, nomor ponsel, e-mail dan kata sandi. Pengguna juga harus memasukkan kontak orang-orang terdekat (whitelist) yang akan dihubungi ketika pengguna dalam bahaya.

Setelah terdaftar, widget ''SOS'' akan otomatis muncul di layar depan ponsel. Jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan, pengguna bisa langsung menekan tombol "SOS" di layar tanpa harus masuk ke aplikasi "Tombol Panik".

Saat tombol ditekan, aplikasi tersebut langsung terhubung ke Bandung Command Center. Petugas bisa mengidentifikasi lokasi dan identitas lengkap pelapor segera setelah pelapor menekan layar tiga kali. Tombol itu juga akan terhubung ke ponsel keluarga atau orang-orang terdekat pelapor.

"Hanya dalam lima menit petugas kami akan sampai di lokasi pelapor," kata Ridwan pada KompasTekno, Rabu (8/7/2015).

"Tombol Panik" dibuat oleh anak Bandung. Untuk sementara, fungsinya masih terbatas di Kota Kembang sebagai bentuk perwujudan Smart City.

Aplikasi ini sebenarnya telah rampung sejak Maret lalu. Namun Pemerintah Kota (pemkot) Bandung tak ingin tergesa-gesa merilisnya.

Sebab, implementasi "Tombol Panik" harus disertai dengan petugas pemerintahan yang mumpuni pula. "Aparatnya harus siap. Di Command Center akan ada dua petugas kepolisian memonitor laporan warga," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com