Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Nintendo Satoru Iwata Meninggal Dunia

Kompas.com - 13/07/2015, 09:31 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber BBC.com
KOMPAS.com - Presiden sekaligus CEO Nintendo, Satoru Iwata meninggal dunia karena penyakit kanker yang dideritanya. Menurut pengumuman Nintendo, Iwata meninggal pada usia 55 tahun, Sabtu (11/7/2015).

Walau isu kesehatan Iwata diketahui banyak publik, namun berita meninggalnya Iwata tetap menjadi kejutan bagi pelaku industri gaming dan fans Nintendo.

Dikutip KompasTekno dari BBC, Senin (13/7/2015), Iwata sempat menjalani operasi tahun lalu dan kembali bekerja setelah pemulihan dari operasi.

Iwata diketahui bergabung dengan perusahaan game asal Jepang itu pada tahun 2000 dan menggantikan CEO sebelumnya, Hiroshi Yamauchi pada 2002.

Iwata dikenal sebagai figur yang mampu mengembalikan kesuksesan Nintendo, utamanya di ranah mobile gaming. Di bawah kepemimpinannya, Iwata meluncurkan konsol Wii yang sukses di pasaran, serta Nintendo DS untuk gaming mobile.

Di tahun 2014 lalu, Iwata beserta pucuk-pucuk pimpinan Nintendo lainnya juga sempat merelakan gajinya dipangkas akibat penjualan konsol Nintendo yang tidak memenuhi target.

Iwata juga membawa Nintendo kembali menangguk untung setelah merugi selama empat tahun. Di tahun fiskal 2014 lalu Nintendo mengumumkan laba usahanya sebanyak 208 juta dollar atau setara Rp 2,7 triliun.

Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan pesat setelah tahun sebelumnya Nintendo merugi 390 juta dollar AS atau setara Rp 5,1 triliun. Secara keseluruhan, laba bersih perusahaan tahun ini 350 juta dollar AS atau Rp 4,5 triliun.

Selain tugas eksekutifnya, Iwata juga sangat dikenal di kalangan pecinta Nintendo karena sering muncul di saluran Nintendo Direct milik perusahaan, dengan acara "Iwata Asks" yang menampilkan wawancaranya dengan para pengembang game.

Sampai berita ini diturunkan, Nintendo belum mengumumkan pengganti Iwata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC.com

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com