Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smartfren dan XL Pamerkan Aplikasi Android ke Jokowi

Kompas.com - 04/08/2015, 17:15 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Dalam ajang pembukaan Indonesia Convention Exhibition di Bumi Serpong Damai, Selasa (4/8/2015), dua operator telekomunikasi Indonesia memamerkan aplikasi Android buatannya ke Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Mereka adalah Smartfren dengan aplikasi Sistem Pelaporan dan Informasi Pembinaan Teritorial (SiPINTER) dan XL Axiata dengan aplikasi mFish.

Usai berdiskusi dengan perwakilan komunitas kreatif, Presiden menyempatkan diri mengunjungi booth yang memajang kedua aplikasi tersebut.

Aplikasi SiPINTER merupakan solusi untuk membantu pembinaan teritorial di wilayah Kodam IV Diponegoro, salah satunya dalam hal pertanian. Bintara Pembina Desa (Babinsa) menggunakan aplikasi itu untuk melaporkan perkembangan pembinaan petani ke pusat komando.

Selain itu, aplikasi tersebut juga bisa dipakai untuk fungsi militer, seperti koordinasi, data dan pemetaan untuk operasi khusus. Aplikasi ini dapat dimonitor dan dikendalikan melalui pusat kendali operasi yang ada di Markas Komando Daerah Militer (Makodam), Markas Komando Resort Militer (Makorem) dan Markas Komando Distrik Militer (Makorim).

"Aplikasi SiPINTER sudah berjalan sejak lama di Kodam Diponegoro dan beroperasi optimal dengan kemampuan mengirin data berupa gambar serta video secara real time," terang Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys.

Kemudian aplikasi kedua yang dipamerkan adalah mFish dari operator XL. Fungsi aplikasi ini sebagai pendamping nelayan ketika atau akan mengarungi laut untuk menangkap ikan.

Contohnya, sebelum melaut, nelayan bisa mengecek informasi zoal arah serta kecepatan angin, tinggi gelombang laut, cuaca secara umum, dan penunjuk arah pulang. Selain itu, aplikasi ini juga mampu menemukan lokasi plankton yang merupakan tanda keberadaan ikan.

General Manager Corporate Communication XL, Tri Wahyuningsih mengklaim aplikasi tersebut berperan membantu mengurangi nelayan yang tersesat di laut, sekaligus membantu mereka meningkatkan pendapatan dari melaut. Di masa yang akan datang, mereka ingin aplikasi ini bisa dipakai 23.000 nelayan. Targetnya di wilayah Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Papua.

"Aplikasi mFish sudah kami terapkan di Lombok. Selanjutnya kami berniat memperluasnya ke kota lain, renacananya total ada 50 kota lagi," imbuh Ayu, sapaan akrabnya.

Digitalisasi rakyat kecil

Sebelumnya dalam diskusi dengan komunitas kreatif di ajang yang sama, Presiden Jokowi menekankan bahwa sebuah aplikasi bisa berperan sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat kecil. Dia berkaca pada konsep Go-Jek, startup yang didirikan Nadiem Makarim untuk mendigitalkan tukang ojek melalui sebuah aplikasi.

Menurutnya, aplikasi sejenis itu mesti menjangkau daerah pedalaman. Misalnya, sampai kecamatan atau desa, ada warung-warung kecil yang terhubung dengan aplikasi.

Jokowi juga membayangkan nelayan atau petani Indonesia bisa memanfaatkan aplikasi sejenis untuk mengetahui cuaca di laut atau harga barang-barang kebutuhan pokok di pasar.

"Soal harga cabai, beras, jagung misalnya. Semua bisa tahu itu pada detik yang sama. Aplikasi-aplikasi seperti itu yang nanti bisa membantu yang kecil-kecil terangkat," ucap Jokowi.

Dia juga menambahkan, pada masa yang akan datang industri kreatif berbasis teknologi atau budaya akan jadi tulang punggung perekonomian sehingga harus jadi perhatian pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com