Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BlackBerry Bisa Hapus "Attachment" E-Mail yang Sudah Terkirim

Kompas.com - 20/08/2015, 09:42 WIB
Deliusno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah Anda salah mengirimkan sebuah e-mail berisi dokumen kepada pihak lain? Biasanya, jika hal tersebut terjadi, Anda hanya bisa meminta pihak penerima untuk tidak membaca isi dokumen tersebut.

Namun, bisa saja si penerima tetap membaca dokumen tersebut, tanpa sepengetahuan Anda. Bukan tidak mungkin, dokumen itu berisikan informasi sangat sensitif yang tidak boleh diketahui orang lain dan bisa merugikan Anda.

Nah, masalah itu ternyata bisa diatasi oleh sebuah solusi dari BlackBerry. Solusi itu sendiri berupa teknologi buatan perusahaan bernama WatchDox, yang kini sudah diakuisisi oleh BlackBerry.

Teknologi itu kini sudah hadir sebagai sebuah layanan tambahan dalam portfolio solusi BlackBerry Enterprise Mobility Management (EMM) dan tersedia untuk BES 12.

Teknologi seperti apa yang ditawarkan oleh WatchDox? BlackBerry Security Director Nader Henein mengungkapkan bahwa teknologi ini mengizinkan pengguna untuk mengontrol file yang disertakan dalam e-mail (attachment).

Sebagai contoh, berdasarkan skenario awal tadi, pengguna bisa menghapus atau menarik kembali dokumen yang dikirimkan dalam sebuah e-mail. Artinya, si penerima tidak bisa membuka e-mail tersebut.

Pengguna bisa menutup akses atau menghapus file yang seharusnya tidak untuk dibagi, tetapi sudah terlanjur dikirimkan.

"Bahkan, ketika e-mail itu sudah ada di Inbox, seseorang bisa men-disable dokumen itu," tutur Nader kepada KompasTekno di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Contoh lainnya, pengguna bisa mengatur waktu aktif dokumen, siapa saja yang bisa mengaksesnya, dan bahkan bisa memberian informasi kepada si pengirim, siapa saja yang sudah membuka dokumen tersebut.

"Intinya, teknologi ini bisa membantu konsumen kami, saat ingin berbagi dokumen dan mengontrolnya," papar Nader.

WatchDox sendiri dibeli oleh BlackBerry sekitar bulan Mei 2015 lalu. Jumlah uang yang harus digelontorkan dikatakan mencapai 70 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com