Ketika melakukan penawaran perdana, saham Twitter dibuka pada angka 26 dollar AS dan ditutup pada 45 dollar AS per lembarnya.
Dilansir KompasTekno dari The Verge, Jumat (21/8/2015), keuntungan Twitter hingga saat ini masih terus tumbuh dan bisa dikatakan sehat. Namun ada sejumlah situasi yang membuat para investor khawatir dengan perkembangan layanan microblogging tersebut.
Kekhawatiran itu antara lain soal kesulitan mereka untuk memperbesar pertumbuhan jumlah penggunanya. Sementara saat ini, total pengguna layanan mereka di seluruh dunia mentok di angka 300 juta. Mereka juga mesti berjuang keras agar bisnisnya bisa menghasilkan keuntungan besar.
Di sisi lain, Chief Executive Officer Twitter Dick Costolo baru saja mengundurkan diri pada awal tahun ini. Kemudian Jack Dorsey ditunjuk sebagai CEO penggantinya.
Sayangnya sampai saat ini tak jelas apakah Dorsey akan tetap menempati posisi itu atau akan kembali turun dan diganti orang lain. Ketidakpastian tersebut turut menyumbang kekhawatiran pada para inevstor Twitter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.