Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qualcomm Janji Tebus "Dosa" di Snapdragon 820

Kompas.com - 06/09/2015, 08:16 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber ENGADGET
KOMPAS.com - Qualcomm tampaknya benar-benar berusaha menebus "dosa" lewat perilisan Snapdragon 820. Chipset terbaru ini dijanjikan bakal punya kinerja tangguh sekaligus hemat konsumsi daya.

Snapdragon 820 memang belum dirilis. Tapi Qualcomm, seolah berusaha mengambil hati para pengguna yang kecewa dengan kasus overheat Snapdragon 810, sedikit demi sedikit mengeluarkan janji-janji manisnya.

Kali ini, mereka mengungkap kemampuan central processing unit (CPU) Kryo yang merupakan inti chipset Snapdragon 820.

Seperti dilansir KompasTekno dari Engadget, Jumat (4/9/2015), CPU tersebut dikatakan dua kali lipat lebih hemat energi dibandingkan dengan Snapdragon 810. Sedangkan dari sisi kinerja sanggup berlari dua kali lipat lebih kencang.

Dengan demikian pengguna gadget yang mengadopsi prosesor ini akan merasakan kinerja yang mulus, lebih cepat, tapi tanpa harus menderita karena baterainya cepat habis.

Qualcomm mengungkap bahwa kemampuan itu diperoleh dari teknologi manufaktur 14 nanometer FinFET dan sebuah modifikasi pada CPU 64 bit.

Chipset ini juga menggunakan teknologi heterogenous computing. Efeknya, beban komputasi bisa dibagi rata antara prosesor utama, prosesor grafis (Adreno 350), prosesor digital signal (Hexagon 680), dan prosesor imaging (Spectra).

Contohnya ketika Anda memotret, maka seluruh komponen yang disebutkan itu bekerja sama dengan harmonis. Tidak hanya mengandalkan salah satu komponen saja.

Prosesor pun bisa mencapai kinerja maksimal dalam waktu singkat, kemudian dengan cepat menghentikan unsur-unsur lain yang tidak dibutuhkan.

Meskipun secara teori dapat berlaku demikian, masih belum jelas apakah pemutakhiran tersebut akan menjadi seuatu kelebihan bagi Snapdragon 820 di dunia nyata. Pengguna masih harus menunggu untuk bisa membuktikan janji manis itu.

Beberapa hari lalu Qualcomm juga mengatakan chipset Snapdragon 820 dibekali kemampuan mendeteksi malware atau program jahat. Caranya dengan menyematkan teknologi machine learning-based behavioral analysis untuk membaca pola kode biner pada sebuah aplikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ENGADGET
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com